Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk seorang ajudan dekatnya Hussein al-Sheikh sebagai wakil presiden pertama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Hussein al-Sheikh ditunjuk oleh Abbas (89 tahun), setelah jabatan wakil presiden ditetapkan dalam konvensi yang diadakan di Ramallah pekan ini. New Arab melaporkan, Sabtu (26/4).
Pembentukan jabatan tersebut menyusul tekanan internasional selama bertahun-tahun untuk mereformasi PLO dan muncul saat negara-negara Arab dan Barat meminta peran yang lebih luas bagi Otoritas Palestina pimpinan Abbas.
“Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Hussein al-Sheikh sebagai Wakil Presiden pimpinan PLO,” kata seorang anggota komite eksekutif organisasi tersebut, Wasel Abu Yousef.
Baca Juga: Gaza Bantah Klaim Israel soal Penemuan Terowongan di Bawah Rumah Sakit Eropa
Didirikan pada tahun 1964, PLO diberi wewenang untuk berunding dan menandatangani perjanjian internasional atas nama rakyat Palestina, sementara Otoritas Palestina bertanggung jawab atas pemerintahan di beberapa bagian wilayah Palestina.
Hussein al-Sheikh (64 tahun) adalah pemimpin veteran gerakan Fatah pimpinan Abbas, dan dianggap dekat dengan presiden Abbas.
Ia menghabiskan lebih dari 10 tahun di penjara Israel pada akhir 1970-an dan awal 80-an.
Pada tahun 2022, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO dan Kepala Departemen Negosiasi, yang menunjukkan hubungan dekatnya dengan Abbas.
Baca Juga: Tentara Israel Bunuh Tiga Paramedis dan Satu Jurnalis di Gaza City
Abbas juga baru-baru ini mengangkatnya sebagai kepala komite yang mengawasi misi diplomatik Palestina di luar negeri.
Analis Palestina Hani al-Masri menyerukan pembentukan jabatan Wakil Presiden di dalam Otoritas Palestina itu sendiri.
“Ini bukan langkah reformasi melainkan respons terhadap tekanan eksternal,” kata Masri dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Studi Strategis Palestina.
“Yang dibutuhkan adalah Wakil Presiden untuk Otoritas Palestina yang kepadanya kekuasaan dapat dialihkan,” katanya.
Baca Juga: Delegasi dari 32 Negara Konvoi Menuju Gaza, Serukan Diakhirinya Blokade dan Genosida
Analis Aref Jaffal mengatakan peran baru itu diciptakan untuk membuka jalan bagi seseorang untuk mengambil alih kendali dari Abbas.
“Sistem politik Palestina sudah menyedihkan, jadi saya yakin bahwa semua pengaturan ini merupakan langkah awal untuk menciptakan penerus Abbas,” kata Jaffal, direktur Pusat Pemantauan Pemilu Al-Marsad.
Arab Saudi menyambut baik langkah reformasi yang diambil oleh Abbas dengan menunjuk Sheikh sebagai wakilnya di PLO serta Negara Palestina, yang diakui oleh hampir 150 negara, menurut pejabat Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Hadapi Krisis Konstitusional Saat Netanyahu Pecat Jaksa Agung