Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah Mutholib : Tidak Seimbangnya Ilmu dan Iman Sebabkan Kerusakan di Bumi

Nur Hadis - Senin, 16 Juli 2018 - 15:12 WIB

Senin, 16 Juli 2018 - 15:12 WIB

3 Views

Lapangan Gaza, Muhajirun, MINA – Salah satu sebab utama timbulnya kerusakan di atas bumi ini karena tidak adanya keseimbangan antara perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan keimanan.

Demikian Abdullah Mutholib  selaku Pembina Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah (Ponpes Al-Fatah)  dalam acara Apel Tahunan sekaligus pembukaan tahun ajaran baru 2018/2019 yang digelar di Lapangan Gaza, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Senin (16/8).

Ia mengatakan, iman tanpa disertai ilmu akan mudah rapuh dan goyah serta sulit membuahkan amal-amal sholeh dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

“Tanpa keimanan yang menyetir roda kehidupan, manusia dengan ilmunya cenderung menjadi makhluk perusak yang menyebarkan malapetaka. Sebaliknya, keimanan tanpa diiringi ilmu pengetahuan bukanlah iman yang sebenarnya dan tidaklah bisa disebut sebagai aqidah yang sesungguhnya,” katanya.

Menurutnya, dengan landasan iman yang sempurna dan ditunjang ilmu pengetahuan yang luas serta didorong rasa berkewajiban untuk mengabdi dan beramal sholeh, Ponpes Al-Fatah bertujuan mencetak kader-kader Mundzirul Qoum (pemimpin umat) yang ahli dalam bidang agama.

Ia juga mengatakan, dalam mencari ilmu dengan berbagai cabangnya, para santri harus senantiasa berlandaskan dasar-dasar keimanan dengan semata-mata untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

“Dengan demikian, santri yang sejati itu tidak pernah kenal istilah ilmu untuk ilmu, ilmu untuk cari kerja, atau ilmu untuk pangkat dan kedudukan,” ujarnya.

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

Sebab menurut Abdullah, Ponpes bukanlah tempat untuk mencari keuntungan-keuntungan material atau duniawi.

“Jika ada yang berniat untuk hal duniawi, maka dia tidak akan tahan lama, hatinya gelisah, dan merasa apa yang diniatkannya tidak ditemukan,” ungkapnya pada acara yang juga ditampilkan keterampilan santri dari Seni Bela Diri Karate, Tapak Suci, Pidato bahasa arab, Pasukan Baris Berbaris (PASKIBRA Al-Fatah) tersebut.

Ponpes Al-Fatah memiliki sekitar 23 cabang di seluruh Indonesia,  sudah melahirkan 2.000 alumni yang tersebar di dalam maupun di luar negeri.

Ponpes Al-Fatah merupakan pondok pesantren dengan beberapa lembaga di dalamnya yakni, reguler, lembaga tahfidz, halaqah diniyyah, lembaga bahasa. (L/cha/ism/B01-P1)

Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda