Gaza, 29 Shafar 1436/22 Desember 2014 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan, pihaknya berkomitmen dengan gencata senjata, selama penjajah Israel juga memiliki komitmen pada gencatan senjata.
Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Biro Gerakan Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq, Sabtu (20/12) malam dengan menyebutkan bahwa gerakannya berkomitmen menghentikan perang dengan Israel, demikian Pusat Info Palestina melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Pada 26 Agustus lalu, Palestina dan Israel menandatangani gencatan senjata jangka panjang yang dimediatori Mesir. Perjanjian ini menghentikan serbuan ke Gaza yang sudah berlangsung selama 51 hari, mengakibatkan lebih dari 2 ribu warga Palestina gugur dan 11 ribu lainnya luka-luka.
Abu Marzuq menyatakan, gerakannya bersama seluruh faksi dan kekuatan perlawanan Palestina berusaha menghentikan serangan, untuk menghilangkan alasan-alasan Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia mengingatkan, gerakannya tidak rela jika Israel tidak berkomitmen dengan gencatan senjata dan terus berulang kali melakukan pelanggaran yang seharusnya dihentikan. Pernyataan Abu Marzouk datang pasca serangan Israel terhadap pabrik semen di Gaza, Sabtu lalu.
Sebelumnya, Menteri Pettahanan Israel, Moshe Ya’alon mengancam melancarkan serangan balasan pada gerakan Hamas bila tidak menghentikan serangan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel, dan menuding Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan yang terjadi di Jalur Gaza.
Hari Sabtu (20/12) diri hari Angkatan Udara Zionis melancarkan dua serangan udara ke wilayah selatan Jalur Gaza. Tidak ada laporan terjadinya korban jiwa dalam serangan ini.
Serangan Israel tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir setelah perang 51 hari di Jalur Gaza. (T/P006/R01)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza