Ramallah, MINA – Juru bicara resmi Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan, ekstremisme Israel dan ambiguitas posisi Amerika akan menimbulkan reaksi Palestina yang berbeda. Demikian dikutip dari Wafa, Jum’at (13/1).
Abu Rudeineh mengomentari pembunuhan yang hampir setiap hari dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, yang terbaru adalah pembunuhan Ahmad Abu Jnaid di kamp pengungsi Balata di Nablus dan pembunuhan Samir Aslan dari kamp Qalandia.
Dia mengatakan, pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap hukum dan perjanjian internasional, termasuk tindakan sepihak, dan provokasi di tempat-tempat suci akan menyebabkan ledakan yang sulit dibendung.
Abu Rudeineh menambahkan, ketegangan dengan pemerintah sayap kanan Israel, yang berupaya meningkatkan permukiman dan aneksasi, telah menciptakan suasana ketidakstabilan dan situasi berbahaya, yang akan berdampak serius.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Mengingat AS untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional dan ketidakjelasan posisi Amerika yang berbicara tentang solusi dua negara, status quo di Yerusalem, semakin menimbulkan reaksi keras dari rakyat Palestina yang sudah lama menunggu kepastian nasibnya ”kata juru bicara kepresidenan.
“Perjuangan akan tetap menjadi dasar narasi Palestina yang berakar di tanah suci kami, yang tidak akan dapat ditentang atau diabaikan oleh siapa pun,” Abu Rudeineh mengakhiri pernyataannya. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon