Oleh : Ali Farkhan Tsani, Wartawan MINA (Mi’raj News Agency)
Abuya KH Abu Muchtar Marsa’i, ulama ahli falak tingkat dunia menghadap Allah, Kamis 15 Ramadhan 1444 H. bertepatan dengan 6 April 2023 M. Pkl.04.35 WIB. di Tangerang, Banten.
Almarhum wafat dalam usia sekitar 88 tahun (kelahiran 3 April 1935), di RS Qadr Kompleks Islamic Village Karawaci, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Almarhum wafat karena sakit yang sudah cukup lama dialaminya, faktor usia yang sudah udzur.
Imaam Yakhsyallah Mansur, yang sedang melaksanakan umrah ke tanah suci, dalam pesan singkatnya kepada MINA mengatakan, “Almarhum adalah ulama falak kelas dunia yang sangat tawadhu”.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Almarhum semasa hidupnya mendapatkan amanah sebagai Ketua Pusat Observasi Falakiyah (POF) Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Abuya Marsa’i, dengan keilmuannya sering mengikuti pertemuan-pertemuan terkait persoalan Hisab, Ru’yat dan Ilmu Falak. Secara online, beliau juga aktif berkomunikasi dengan para pakar dan lembaga hisab dan falak di berbagai belahan dunia.
Abuya selalu aktif mengikuti perkembangan Hisab dan Ru’yat melalui Islamic Cersent Obserpasient Project (ICOP) dan beberapa lembaga hisab dan ru’yat di negara-negara Arab seperti : Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar. Termasuk juga negara-negara Afrika seperti Tunisia dan Mesir. Beberapa negara lainnya juga mendai perhatiannya, seperti di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.
Pandangannya tentang Hisab dan Rukyat sangat tegas, dengan mengatakan, pentingnya menggunakan Mekah Mean Time (MMT), yang menjadikan Kota Makkah Al-Mukarramah di posisi nol derajat garis bujur.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Jika diukur menurut garis bujur, kota Mekah berada di 39,5 bujur timur dan 21,25 lintang utara, dengan ketinggian 300 meter dari permukaan laut.
Adapun dalam mengawali ibadah Puasa Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha, Abuya Marsa’i menegaskan, hal itu harus berdasarkan rukyatul hilal atau istiqmal yang diputuskan oleh Imaamul Muslimin melalui sidang Majelis Isbat.
Dalam keilmuan ini, Abuya banyak berguru pada KH Ahmad Abbas Menes, Pandeglang, Banten, muridnya KH Sabrawi.
Dengan keilmuannya itu pula, Abuya pun semasa hidupnya, juga dipercaya sebagai Ketua Lembaga Hisab Falakiyah dan Ru’yah Mathlaul Anwar.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
“Semoga almarhum diterima iman Islamnya, wafat dalam keadaan husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucapan duka dari Ketua Umum Mathlaul Anwar KH Embay Mulya Syarief dan Sekjen Dr. H. Jihaduddin,M.Pd.
Semasa kecilnya, beliau mengikuti jenjang pendidikan Sekolah Rakyat, MI Mathlaul Anwar, MTs Mathlaul Anwar, hingga Pendidikan Guru Agama (PGA).
Namun, atas karunia Allah, semangat berguru ke beberapa ulama, dan dengan semangat belajar autodidaknya, Abuya menguasai beberapa ilmu alat, yaitu : Ilmu Qiro’atul Quran, Lughatul Arabiyah, Nahwu, Shorof, Balaghah, Ma’ani, Bayan, Badi’i, Mantiq, Arud, Usulul Fiqh, Musthala’ah Hadits, Falak, Faroid, Aqidah, Fiqh, Adab/Tasawuf dan Tarikh. Beliau juga dapat mengikuti ilmu-ilmu umum seperti IPA, IPS, dan Tata Negara.
Almarhum, di usia udzurnya, tetap aktif di media sosial, banyak menyampaikan konten-konten seputar hisab, falak, nasihat-nasihat kehidupan dan menyapa sesama netizen di pertemanannya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Di antara postingan di akun Facebooknya, mengatakan,”Jangan berusaha untuk menjadi orang yang tak pernah salah karena itu adalah hal mustahil. Tapi jadilah orang yang mau belajar dari kesalahannya, maka itu adalah hal yang hebat”.
Seakan sudah mengetahui batas usianya, Abuya juga memposting status, “Ya Allah mudahkan perjalan kami di dunia dan jadikan ujungnya Surga Na’im ya Allah yang mulia.”
Ada juga tambahan, “Ya Allah hanya bagi-Mu segala puji sehingga Engkau ridho. Dan hanya bagi-Mu segala puji ketika Engkau ridho. Dan hanya bagi-Mu segala puji sesudah Engkau ridho.”
Berbagai ucapan belasungkawa dan doa datang dari berbagai kalangan, dari berbagai wilayah di Indonesia, atas berpulangnya Abuya Marsa’i ke haribaan-Nya. Menunjukkan betapa peran dan jasa almarhum semasa hidupnya dalam juang keilmuannya.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Masya-Allah, kita semua kehilangan ulama ahli hisab dan falak, yang termasuk langka pada masa kini.
Semoga Allah menerima segala amal shalihnya, mengampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di surga-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Keilmuannya juga semoga dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Aamiin. (A/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin