Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aceh Masuk 10 Besar Kuantitas Dokter Terbaik

Arif Ramdan Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:44 WIB

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:44 WIB

8 Views

Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan bersama Pj. Gubernur Aceh, Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si, serta pejabat yang hadir foto bersama usai penandatangan naskah kerjasama di Gedung AAC Dayan Dawood. Kamis, 3 Oktober 2024. (FOTO:MINA)

Banda Aceh, MINA  – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA menyatakan bahwa Aceh merupakan salah satu provinsi yang masuk 10 besar dengan prevalensi rasio kuantitas dokter terbaik di Indonesia.

Aceh menjadi bagian dari 10 besar provinsi dengan prevalensi rasio kuantitas dokter terbaik,” kata Safrizal ZA.

Pernyataan itu disampaikan Safrizal ZA dalam orasi ilmiah peringatan 42 tahun Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, , Kamis (3/10).

Safrizal mengatakan, berdasarkan data BPS hingga 2023, terdapat 183.694 dokter di Indonesia. Jika dibandingkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia di tahun yang sama 278,6 juta orang, maka rasio dokter di Indonesia hanya 0,66 atau hanya terdapat satu dokter setiap 1.517 orang.

Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Kondisi ini menunjukkan Indonesia mengalami defisit rasio empat dokter, hal itu sesuai rasio dokter menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 1,00 atau satu orang dokter setiap 1.000 penduduk.

Dirinya menuturkan, terdapat 32 provinsi yang belum memenuhi standar rasio ideal WHO. Untuk Aceh, berada dalam skor rasio 0.86 yang berarti satu dokter melayani 1.163 penduduk.

Walaupun belum memenuhi sepenuhnya kualifikasi WHO, kondisi ini menempatkan Aceh di peringkat delapan dari 38 provinsi di Indonesia, dan masuk Aceh 10 besar prevalensi rasio kuantitas dokter terbaik.

“Meski jumlah dokter kita lebih baik dibandingkan wilayah Indonesia Timur dan Pulau Jawa, tantangan kesehatan seperti angka stunting, cakupan imunisasi rendah, penyakit kronis dan lainnya harus menjadi fokus utama kita,” ujarnya.

Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung 

Karena itu, dirinya berharap adanya sinergi antara Fakultas usk/">Kedokteran USK Banda Aceh dengan Pemerintah Aceh dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan tersebut.

“FK USK harus terus mentransformasikan diri sebagai institusi modern yang tidak hanya unggul, tetapi juga menjadi rujukan, dengan lulusan yang siap bersaing secara global,” katanya.​​​​​​​

Safrizal menambahkan, dokter adalah profesi yang mulia karena berhubungan langsung dengan kesehatan dan keselamatan nyawa manusia, maka ini harus dijaga dengan baik.

“Kita harap kepada para calon dokter agar terus menjaga kemuliaan profesi ini sepanjang kariernya,” demikian Safrizal ZA.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan turut menyampaikan syukur sekaligus bangga atas perkembangan FK USK selama ini. Rektor menilai FK USK merupakan salah satu fakultas unggulan di USK, dan telah menunjukkan kontribusi yang sangat penting bagi masyarakat.

Oleh sebab itu, Rektor berpesan kepada civitas FK USK untuk terus berkarya dan meningkatkan kompetensinya agar fakultas ini semakin luas kiprahnya bagi masyarakat dan dunia.

“Peran Fakultas Kedokteran sebagai garda terdepan sangat penting. Lulusan FK USK harus siap menjadi bagian dari solusi atas berbagai masalah kesehatan di masyarakat, sekaligus menjadi motor penggerak inovasi Kesehatan,” ucap Rektor. []

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia