Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aceh Utara Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Banjir

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meningkatkan status kesiapsiagaan bencana menyusul meluasnya banjir yang merendam sejumlah kecamatan sejak Minggu (23/11/2025). (Foto: Pemkab Aceh Utara).

Banda Aceh, MINA — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meningkatkan status kewaspadaan bencana hidrometeorologi menyusul meluasnya genangan banjir yang berdampak pada permukiman warga dan lahan pertanian di sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah daerah secara resmi menetapkan status siaga darurat banjir melalui keputusan Bupati Aceh Utara dengan nomor 360/845/2025 yang dikeluarkan, Senin (24/11). Penetapan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak bencana.

Juru Bicara Pemkab Aceh Utara, Muntasir Ramli, mengatakan kebijakan itu mengacu pada arahan Kementerian Dalam Negeri serta hasil kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“BMKG telah mengidentifikasi Aceh Utara sebagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami banjir, dengan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November hingga Desember 2025,” ujar Muntasir.

Baca Juga: Masjid Pantai Bali Dorong Pengembangan Smart Masjid Berbasis Budaya Pesisir

Ia menjelaskan, status siaga darurat ini ditetapkan selama 54 hari, terhitung sejak 23 November 2025 hingga 15 Januari 2026.

Menurutnya, masa berlaku status tersebut dapat disesuaikan.

“Status ini bersifat fleksibel, bisa diperpanjang atau diperpendek sesuai perkembangan situasi di lapangan,” katanya.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya empat sungai utama, yaitu Krueng Jambo Aye, Krueng Keureuto, Krueng Pase, dan Krueng Mane. Luapan air tersebut menggenangi sedikitnya 7 kecamatan dan 81 desa.

Baca Juga: Menag Dorong Peran Strategis Dunia Melayu-Islam dalam Geopolitik Global

Pemerintah daerah melaporkan, banjir telah berdampak pada 2.481 jiwa. Sebanyak 1.592 warga terpaksa mengungsi ke delapan titik lokasi pengungsian yang telah disiapkan.

Ketinggian air di beberapa titik dilaporkan mencapai sekitar 80 sentimeter, sehingga mengganggu aktivitas warga dan merusak sejumlah fasilitas umum. Pemerintah daerah bersama BPBD dan unsur terkait terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Masyarakat di wilayah rawan banjir diimbau untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan segera mengungsi apabila kondisi semakin memburuk. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: MUI Tetapkan Fatwa Soal Rekening Dormant

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Health
MINA Edu