Selangor, Malaysia, MINA –Asean for Palestine (ACP) menyatakan protes terhadap pemindahan kedutaan yang dilakukan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota israel.
Protes ini didukung oleh organisasi-organisasi yang juga menyuarakan hal serupa mengenai keputusan Australia, di antara organisasi tersebut adalah Aqsha Working Group, Malaysian Consultative Couuncil of Islamic Organization (MAPIM), Young Muslim Association, BDS Malaysia, Teachers Working Group, dan beberapa organisasi lainya.
Dalam press release yang diterima MINA pada hari Ahad (16/12), ACP menyatakan bahwa mereka kembali menegaskan posisi mereka untuk melawan Israel dan AS karena melanggar perjanjian internasional dalam status Baitul Maqdis.
ACP memandang keputusan Australia untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem adalah provokasi terhadap muslim di seluruh dunia.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Mayoritas negara anggota PBB dan organisasi internasional tidak mengakui kedaulatan nyata atas Yerusalem Timur, yang berada di bawah kontrol Israel setelah perang 6 hari 1967 dan proklamasi hukum Yerusalem pada tahun 1980, yang mendeklarasikan Yerusalem “lengkap dan bersatu” sebagai ibukota dari Israel.
ACP juga menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Palestina yang telah menekan negara-negara arab dan muslim untuk menarik duta besar mereka dan mengambil langkah-langkah boikot ekonomi jika tindakan itu terus berlanjut, seperti yang diumumkan oleh duta besar palestina untuk Australia Izzat Abdulhadi. (R/Ast/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)