Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ACT BERANGKATKAN EMPAT RELAWAN KE GAZA

Admin - Jumat, 11 Juli 2014 - 00:27 WIB

Jumat, 11 Juli 2014 - 00:27 WIB

899 Views ㅤ

actJakarta, 12 Ramadhan 1435/10 Juli 2014 (MINA) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan berangkatkan empat relawan dan menyerahkan bantuan berupa pangan, kesehatan dan energi.

“Tim kemanusiaan akan dilepas esok (Jumat, 10 Juli 2014)  Doakan ACT dan rekan-rekan relawan yang berangkat dapat menyampaikan amanah masyarakat Indonesia kepada Palestina,” kata ketua perjalanan Andika Swasono dalam press release yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) .

Sementara itu, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, menegaskan pembebasan Palestina wajib bagi bangsa-bangsa di dunia yang peduli dengan tragedi kemanusiaan yang kembali terjadi atas bangsa Palestina di bulan suci Ramadhan ini.

“Oleh karena itu, dunia harus segera merespon untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman agresor Israel,” tegas Ahyudin, Kamis (10/7/2014).

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Israel terus melakukan serangan udara menggunakan F16 dan Drone (pesawat tanpa awak-red) terhadap Jalur Gaza Palestina.

Menurut catatan MINA, 48 orang syahid termasuk wanita dan anak-anak, juga 370 lainnya luka-luka. Jumlah ini terus bertambah dengan intensitas serangan Israel.

Israel telah menembakkan lebih dari 780 rudal dalam tiga hari pertama serangan udara mereka, sementara Gaza menembakkan lebih dari 250 roket untuk menangkal serangan itu, media Israel melaporkan.

Setidaknya satu roket jarak jauh yang ditembakkan ke Tel Aviv, Kamis pagi ini berhasil dihalau Israel, lapor media negara Yahudi itu, Haaretz.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Israel mengklaim, dari seluruh roket yang ditembakkan pejuang Gaza ke wilayahnya,  sekitar 60 diantaranya berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome  buatan Amerika Serikat.

Israel  melakukan serangan secara massif sejak Selasa (10/7) dini hari dengan memborbardir rumah-rumah warga, masjid-masjid di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 70 warga Palestina tewas dan 505 lainnya luka-luka.

Kamis pagi ini, bayi berumur lima tahun, Abdullah Abu Ghazal meninggal dunia dalam serangan udara terbaru Israel yang tidak pernah mampu dihalau Gaza, karena para pejuang dari Jalur yang diblokade ini tidak memimilik senjata berteknologi tinggi seperti Iron Dome yang dimiliki Israel.

Sejak Selasa dini hari Israel mulai melakukan serangan udara massive ke Jalur yang diblokade sejak 2007 itu. Kali ini mereka meledakkan rumah-rumah warga yang mereka duga menyembunyikan pejuang di dalamnya. Namun, korban terus berjatuhan, termasuk anak-anak sipil dan wanita.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Dalam usaha menangkis serangan itu, pejuang Brigade Al-Qassam melakukan serangan balik dengan menembakkan roket terbaru buatan mereka, R 160. Kode huuf R merujuk pada sosok Abdul Aziz Rantisi salah satu pemimpin Hamas di Gaza yang syahid ditembak oleh  Israel dalam serangan menggunakan helikopter tempur Apache pada Maret 2004.

Dua roket jarak jauh yang ditembakkan pejuang Qassam jatuh ke laut pelabuhan utara Haifa Rabu, media Israel melaporkan.

Haifa terletak 165 kilometer dari utara Gaza dan serangan balasan itu menjadi tembakan roket terjauh yang dilancarkan para pejuang Gaza selama ini.

Radio publik mengatakan satu roket menghantam resor pantai Kaisarea dan satu lagi di  Pantai Carmel, selatan Haifa, tanah Palestina yang dikuasai Israel.(T/P08/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Palestina
Breaking News
Indonesia