Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ACT Terus Beri Bantuan Kemanusian bagi Gempa Sulbar

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 12 Februari 2021 - 08:48 WIB

Jumat, 12 Februari 2021 - 08:48 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Hampir satu bulan pascagempa Sulawesi Barat, Lembaga Nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus memberi bantuan bagi warga Mamuju dan Majene yang terdampak gempa, karena hingga sekarang mereka masih membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Kepala gudang pengungsian akhir Januari lalu Tahir mengatakan, mereka tak sedikit yang masih bertahan di pengungsian karena rumahnya mengalami kerusakan, demikian keterangan yang diterima MINA.

Sementara aktivitas perekonomian yang belum sepenuhnya pulih, membuat penyintas menggantungkan pemenuhan kebutuhannya pada bantuan kemanusiaan.

Dalam hal ini relawan ACT mendapati di salah satu titik pengungsian yang cukup banyak menampung pengungsi, pokso 8, Desa Salutahonga, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Pengungsian yang ada di puncak bukit dan menumpang di area sekolah ini dihuni oleh 283 jiwa dari 76 keluarga.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Tenda terpal besar menjadi tempat bernaung bagi lebih dari satu keluarga. Pemenuhan pangan mereka datang dari bantuan kemanusiaan yang diatur oleh kepala gudang yang sengaja dipilih agar bantuan bisa merata ke semua keluarga.

“Semua bantuan yang diterima harus masuk ke gudang, tidak boleh diterima oleh masing-masing jiwa atau keluarga. Hal itu karena terbatasnya jumlah bantuan, sedangkan di sini banyak sekali pengungsinya. Dalam sehari gudang mengeluarkan jatah makan dua kali, jumlahnya menyesuaikan jumlah anggota keluarga dan ketersediaan bantuan. Tapi sekarang jumlah bantuan terus berkurang,” jelas Tahir.

Di dalam gudang, stok logistik yang paling banyak ialah beras serta mi instan. Selebihnya ada air mineral, biskuit serta makanan ringan. Tahir mengatakan, logistik hari itu diperkirakan akan habis dalam tiga hari mendatang.

Selain di Salutahongan, berkurangnya bantuan juga terjadi di Lingkungan Puncak Indah, Kelurahan Bebanga, Kaluku, Kabupaten Mamuju. Sejak gempa, mereka mengandalkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Hal tersebut karena hasil kebun warga setempat sulit dijual, sehingga berpengaruh pada pendapatan yang menjadi tumpuan pemenuhan hidup. (R/R8/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda