Jenewa, 23 Jumadil Awwal 1438/21 Februari 2017 (MINA) – Badan anak-anak PBB UNICEF melaporkan bahwa hampir 1,4 juta anak yang menderita gizi buruk bisa mati tahun ini karena kelaparan di Nigeria, Somalia dan Yaman.
Peringatan itu muncul sehari setelah para pejabat pemerintah dan PBB menyatakan terjadi kelaparan di wilayah Sudan Selatan.
Di Yaman yang sedang berkecamuk perang selama hampir dua tahun, sebanyak 462.000 anak menderita gizi buruk akut, sementara 450.000 anak-anak sangat kekurangan gizi di timur laut Nigeria.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
FEWS NET, sistem peringatan dini bencana kelaparan, mengatakan bahwa beberapa daerah terpencil di negara bagian Borno, Nigeria, telah terpengaruh oleh kelaparan sejak akhir tahun lalu.
Bencana ini diprediksi akan terus berlanjut, katanya, di saat lembaga bantuan tidak dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.
Sementara itu, UNICEF mengatakan, kekeringan di Somalia telah menyebabkan 185.000 anak di ambang kelaparan, tapi angka itu diperkirakan akan mencapai 270.000 selama beberapa bulan ke depan.
Di Sudan Selatan, lebih dari 270.000 anak kekurangan gizi dan kelaparan baru saja dinyatakan terjadi di dua distrik Negara Bagian Unity, di utara negara, tempat 20.000 anak hidup.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Badan-badan bantuan baru menggambarkan krisis sebagai kelaparan ketika setidaknya 20 persen penduduk memiliki akses kepada lebih sedikit dari 2.100 kilokalori makanan sehari dan gizi buruk akut yang mempengaruhi lebih dari 30 persen anak-anak di daerah itu.
Alasan lain untuk menyatakan kelaparan adalah ketika ada dua kematian yang berhubungan dengan kelaparan per 10.000 orang, atau empat kematian anak per 10.000 anak setiap hari.
Direktur UNICEF Anthony Lake mengimbau tindakan yang cepat. “Kita masih bisa menyelamatkan banyak nyawa,” katanya, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Utusan Dewan Keamanan PBB yang akan melakukan perjalanan ke Nigeria Utara, Kamerun, Chad dan Niger bulan depan, agar menarik perhatian internasional terhadap krisis kemanusiaan yang dipicu oleh konflik dengan militan Boko Haram. (T//R13/RI-1)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)