Jakarta, 8 Ramadhan 1436/25 Juni 2015 (MINA) – Anggota Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat, Adi Sasono mengatakan, baru kali ini, Indonesia melalui masyarakat Indonesia dan dana dari masyarakat sendiri mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan Adi Sasono saat memberikan sambutan sebelum melakukan buka puasa bersama majelis pengurus pusat ICMI di Gedung Kuning, Jl. Agus Salim No 117 Menteng Jakarta Pusat, Rabu (24/6) sore.
Adi Sasono mengatakan, tahun 1946, pada waktu itu Indonesia pernah mengirim bantuan beras ke India di bawah Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Tahun 1961 dan 1962 Indonesia juga mengirimkan tentaranya ke Al-Jazair untuk membantu perjuangan Bangsa Aljazair melawan penjajah prancis.
“Waktu saya ke Aljazair sekitar tahun 70-an, diceritakan bahwa di kamp-kamp gerilya Aljazair selalu berkibar bendera Aljazair dengan bendera Indonesia merah putih,”
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia juga mengatakan, pada pertengahan tahun 60-an, Indonesia juga mengirim angkatan laut ke Pakistan untuk menghadapi agresi dari India. Indonesia bahkan mengirim kapal selam untuk Pakistan.
“Kita semua mengetahui, kehadiran pasukan perdamaian Indonesia di berbagai negara dalam kurun waktu sekarang ini,” kata Adi Sasono.
Dalam bidang pembangunan, lanjutnya, Indonesia juga mengirim bantuan teknik kepada negara berkembang melalui Koordinasi Sekretaris Negara.
Pada acara buka bersama tersebut juga hadir Presidum MER-C, Jozerizal Jurnalis guna menyampaikan informasi dan perkembangan terakhir terkait Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, kepada beberapa tokoh nasional dan para tamu undangan.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Menurut keterangan MER-C, saat ini, sebanyak 14 relawan Indonesia dari Pondok Pesantren Al-Fatah sedang dalam perjalanan menuju tanah air.
Pembangunan fisik RS Indonesia Gaza mulai dikerjakan sejak 14 Mei 2011, dibangun di atas tanah seluas 16.261 m2, berasal dari wakaf pemerintah Palestina di Gaza. Lahan untuk RS Indonesia Gaza itu diserahterimakan oleh Menteri Kesehatan Palestina Baseem Naem kepada Ketua Presidium Mer-C Joserizal Jurnalis sebagai pihak pembangun pada 23 Januari 2009.
Lokasinya berada sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel sehingga sering dipantau oleh pesawat tempur tanpa awak (drone) militer entitas Zionis tersebut.
RS Indonesia di Jalur Gaza ini menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina di mana seluruh dananya berasal dari masyarakat Indonesia, sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah, dari Sabang hingga Merauke. (L/P010/P4)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)