Kabul, MINA – Bank sentral Afghanistan telah memberikan lisensi kepada Bank Islam Afghanistan (IBA), lembaga keuangan syariah pertama di negara Asia Selatan itu.
Pejabat bank senior mengatakan, bank sentral Da Afghanistan Bank memberikan lisensi kepada IBA setelah menyelesaikan konversi aset dan simpanannya untuk menyesuaikan dengan praktik perbankan Islam. Itu termasuk pinjaman tanpa bunga serta larangan judi dan alkohol.
IBA yang sebelumnya dikenal sebagai Bakhtar Bank, akan menerapkan prinsip-prinsip bebas bunga untuk semua kegiatan bisnisnya.
IBA telah beroperasi di bawah lisensi perbankan konvensional sejak tahun 2009, demikian Daily Pakistan melaporkan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Pada Desember lalu, IBA memegang $ 187 juta dalam bentuk deposito dan menawarkan layanan di seluruh jaringan 59 cabang di negara tersebut.
Sementara sektor perbankan Afghanistan kurang berkembang. Pengamat mengatakan, keuangan Islami dapat menarik lebih banyak orang ke dalam sistem keuangan.
Menurut perkiraan oleh IBA, hanya 5,7% orang Afghanistan yang diyakini memiliki akses ke layanan perbankan. Pengenalan perbankan Islam di negara itu diharapkan membawa lebih banyak orang di bawah perbankan.
Kepala Keuangan IBA Faizan Ahmed mengatakan, IBA memiliki jaringan cabang terbesar ketiga di negara itu dan perusahaan berusaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan cepat selama dua tahun ke depan.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Sebagian besar warga Afghanistan menghindari pembiayaan berbasis bunga karena alasan agama. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan