Kabul, MINA – Pemerintah Afghanistan sedang mengalami sejumlah masalah di bidang kesehatan, termasuk penyakit mata, polio yang melumpuhkan, dan kasus keracunan pada anak perempuan di sekolah dasar.
“Terutama anak perempuan, mengalami masalah penglihatan saat mereka menghadapi masa depan yang tidak pasti dan menjalani isolasi sosial di Uruzgan, selatan Afghanistan,” kata Tolo News berbasis di Ibu kota, Kabul. Namun Tolo tidak menyebutkan nama penyakit yang dimaksud.
Warga dengan penyakit mata ini “harus mencari pengobatan di luar negeri, karena tidak dapat disediakan di dalam negeri,” Anadolu Agency melaporkan.
Setelah memperoleh izin yang diperlukan dari Kementerian Kesehatan sementara, tim medis yang didukung oleh Australia merawat ratusan orang buta di Uruzgan.
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Sementara itu, penduduk provinsi Nangarhar bagian timur mendesak lebih banyak kampanye vaksinasi polio.
Menurut seorang pejabat UNICEF, anak-anak yang tidak divaksinasi lebih rentan tertular polio, karena kasus keempat baru-baru ini dilaporkan di Nangarhar.
“Nangarhar dan semua zona timur negara itu menghadapi bahaya Polio,” kata kementerian tersebut.
Polio adalah penyakit yang melumpuhkan dan berpotensi fatal.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Secara terpisah, sekitar 80 anak perempuan di sekolah dasar di provinsi Sar-e-Pul di Afghanistan utara telah dirawat di rumah sakit setelah diracuni.
Afghanistan, negara yang dilanda perang, memiliki infrastruktur dan sistem kesehatan yang lemah, terutama sejak 2021, setelah diambil alih oleh Taliban. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran