Pretoria, MINA – Afrika Selatan resmi menjadi negara pertama dari Benua Afrika yang berkesempatan memimpin negara-negara yang tergabung dalam G20.
“Merupakan suatu kehormatan untuk menerima, atas nama rakyat Afrika Selatan, tanggung jawab jabatan presiden G20 untuk tahun depan,’’ kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pidatonya saat mengambil alih jabatan presiden dari Brasil pada pertemuan puncak di Rio de Janeiro pada Selasa (19/11).
Masa jabatan selama setahun tersebut secara resmi dimulai pada tanggal 1 Desember. Anadolu Agency melaporkan.
Ia mengatakan, Afrika Selatan akan fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan, dengan alasan bahwa negara itu telah mengadopsi “solidaritas, kesetaraan, dan keberlanjutan” sebagai tema masa jabatannya.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Ia mengatakan, Afrika Selatan akan berusaha untuk memperkuat dan memajukan upaya bersama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Pakta untuk Masa Depan.
“Baik di Gaza, Sudan, atau Ukraina, kita semua harus berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang yang menghadapi kesulitan dan penderitaan,’’ kata Ramaphosa, seraya menambahkan bahwa G20 juga harus mendukung negara-negara yang paling rentan terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan masyarakat global lainnya.
Ia mengatakan akan berupaya mengatasi ketimpangan, yang merupakan ancaman besar bagi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi global, dan berjanji untuk lebih mengedepankan prioritas pembangunan benua Afrika dan negara-negara berkembang ke dalam agenda kelompok tersebut.
Uni Afrika sendiri diterima sebagai anggota tetap G20 pada pertemuan puncak blok tersebut di New Delhi tahun lalu. []
Baca Juga: 20 Staf Gedung Putih: Biden Gagal Atasi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)