Rimbo Bujang, Jambi, MINA – Duta Al-Quds Internasional, Ali Farkhan Tsani atau yang kerap disapa Afta itu mengatakan, Palestina adalah negeri yang diberkahi karena para Nabi pernah tinggal di tempat ini, lantas mengapa negeri ini masih dijajah.
Demikian dikatakannya saat menjadi pembicara pada Ta’lim Syubban Wilayah Jambi, Sabtu (10/9) di Masjid At-Taqwa, Kec. Rimbo Bujang, Jambi.
“Kalau bicara Masjid Al-Aqsa di Palestina itu sudah sejak jaman Nabi Adam Alaihissalam, beliau lah yang memulai membangun pondasi awalnya, kemudian dilanjutkan Nabi Ibrahim, Daud, Sulaiman dan seterusnya,” ujar Afta.
Ia menuturkan, menjawab pertanyaan kenapa Palestina masih dijajah, ini dilihat dari kehendak Allah Subhanahu Wata’ala. Allah menginginkan hamba-Nya para penghuni negeri Palestina menjadi para Syuhada.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Ini terbukti pada suatu saat, orang Palestina yang berkunjung ke Indonesia lantas bertanya kepada saya, apakah kalau saya tinggal di Indonesia bisa mati syahid?,” katanya.
“Sungguh luar biasa mental penduduk Palestina yang siap mengorbankan segalanya untuk Allah. Para Pemuda menghadapi pasukan Zionis tidak pernah takut, bahkan tangan kosong yang melawan pasukan bersenjata lengkap sekalipun,” ungkapnya.
Afta menjelaskan, dari sisi sejarah, terbukti tidak ada satu bukti pun yang berhak menguasai Palestina kecuali umat Islam. Hampir semua nabi ada di Palestina. Korelasi adalah pada peristiwa Isra’ Mi’raj yang menghubungkan Masjidil Haram dengan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atas kehendak Allah.
“Pada suatu saat Zionis Israel mengatakan, siapa yang menguasai Palestina, dia akan menguasai dunia. Sekarang dunia sedang dikuasai oleh Zionis, maka tugas kita terus berusaha mengambil kembali apa yang menjadi hak kita,” katanya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Terdapat juga sebuah kalimat yang menyatakan bahwa salah satu tanda kiamat adalah ketika Palestina berhasil direbut oleh Umat Islam.
“Bagaimana kita menanggapi ini, mending tidak usah dibebaskan supaya tidak kiamat. Tidak begini, kiamat itu urusan Allah, mari tugas kita jihad membebaskan Masjid Al-Aqsa meskipun tidak tahu kapan waktunya akan bebas, tetap perjuangkan,” ajaknya.
Indonesia dulu waktu mau merdeka, lanjut Afta, apakah sudah punya pasukan banyak, menteri-menteri, yang penting menyatakan merdeka dulu. Ini yang dilakukan oleh Imaam Muhyiddin Hamidy saat menyatakan Ghazwah Fathul Aqsa, kita nyatakan dulu, tunjukkan pada dunia bahwa Palestina berhak merdeka.
Ia juga menyatakan, pembebasan Masjid Al-Aqsa didukung oleh para pemuda, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengandalkan anak muda berusia 19 Tahun, Usamah bin Zaid dan masih banyak lagi pemuda-pemuda lain di sisi Rasulullah membantu perjuangan umat Islam.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Peran pemuda itu penting, Rasul memilih pemuda, sholeh, jujur, punya kemampuan dan kemauan yang kuat. Pemuda sekarang akan menjadi orang tua, maka disiapkan sejak sekarang untuk memimpin di masa depan.
” Karenanya tarbiyah (pendidikan) menjadi penting, karena bagian dari perjuangan, beberapa bidang saling bersinergi untuk membentuk generasi muda yang kuat dan berkualitas sehingga mampu memimpin di masa depan memperjuangkan pembebasan Masjidil Aqsa sebagaimana Rasulullah mengandalkan pemuda untuk memimpin pasukan,” tuturnya. (L/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon