Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar Tidak Stres, Perbanyak Zikir

Bahron Ansori - Jumat, 26 April 2024 - 14:24 WIB

Jumat, 26 April 2024 - 14:24 WIB

8 Views

Oleh: Bahron Ansori, wartawan MINA

Tak sedikit orang yang stres menghadapi permasalahan hidup yang menjumpainya. Tak sedikit pula mereka yang stres ini memilih jalan pintas untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Hidup memang seringkali atau bahkan selalu dihadapkan dengan aneka masalah.

Bagi seorang muslim, sejatinya masalah bukanlah hal yang harus ditakutkan apalagi jika menyelesaikannya dengan jalan pintas. Masalah memang sengaja dikirim oleh Allah kepada setiap muslim untuk melihat sejauh mana level keimanan hamba-Nya.

Dalam Islam, agar tidak stres menghadapi masalah maka solusinya adalah pebanyak zikir. Zikir arti sederhananya adalah mengingat Allah. Kenapa harus mengingat Allah saat seorang muslim ada masalah? Karena hakikatnya Allah-lah yang mengirimkan masalah untuk melihat sejauhmana hamba-Nya mampu bersabar.

Baca Juga: Pentingnya Kepemimpinan dalam Islam dan Larangan Hidup Tanpa Pemimpin

Di antara sekian banyak jenis zikir itu adalah shalat. Shalat merupakan salah satu kewajiban dalam Islam yang salah satu tujuannya adalah untuk berzikir kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”  [QS. Thaha: 14].

Berzikir kepada Allah atau mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sang pencipta seluruh umat manusia, jin, malaikat dan seluruh alam semesta, merupakan amalan yang sangat agung.

Berzikir kepada Allah merupakan sarana paling besar untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Agung. Allah Ta’la berfirman,

Baca Juga: Kehancuran Negara Israel

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  [QS. Al-Ankabut: 45]

Allah Ta’ala menjanjikan siapa saja yang senantiasa mengingat Allah maka Allah juga akan mengingat dirinya dengan pahala dan ampunan. Allah Ta’ala berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.”  [QS. Al-Baqarah: 152].

Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, ”Makna ayat ini adalah ingatlah kalian kepada-Ku dengan melakukan ketaatan, Aku akan mengingat kalian dengan pahala dan ampunan. Ini adalah pendapat dari Sa’id bin Jubair. (Ulama tabi’in terkemuka.)

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Beliau juga mengatakan, “Zikir adalah mentaati Allah. Maka siapa yang tidak taat kepada Allah berarti tidak berdzikir kepada-Nya meskipun banyak mengucapkan tasbih, tahlil dan membaca al-Qur’an.”

Keutamaan zikir

Alah Ta’ala juga menegaskan, zikir kepada Allah Ta’ala itu akan membuahkan ketenangan dalam hati seseorang. Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ -٢٨-

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Ra’d: 28]

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Ini hanyalah sebagian dari keutamaan berzikir kepada Allah yang ada dalam al-Qur’an. Adapun keutamaan berzikir kepada Allah yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangatlah banyak. Di antaranya sebagai berikut.

Pertama, orang mukmin yang berzikir kepada Allah berada pada kedudukan yang tinggi sampai-sampai Allah membanggakan mereka di kalangan para malaikat.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata, “Muawiyah keluar menuju satu halaqah (sekelompok orang yang duduk melingkar) di dalam masjid, lalu dia bertanya, “Apa yang menyebabkan kalian duduk?”

Mereka menjawab, ”Kami sedang berzikir kepada Allah.” Muawiyah berkata, ”Demi Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk kecuali hanya itu?” Mereka menjawab, ”Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu.”

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Muawiyah berkata, “Sesungguhnya aku tidaklah meminta kalian bersumpah karena tidak percaya kepada kalian. Tidaklah ada seorang pun yang memiliki kedudukan seperti aku dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, lebih sedikit haditsnya dariku. Sesungguhnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar menemui satu halaqah dari para sahabat beliau. Kemudian beliau bertanya,

مَا أَجْلَسَكُمْ

Apa yang menyebabkan kalian duduk?

Mereka menjawab, “Kami duduk berzikir kepada Allah.” Beliau bertanya lagi,

آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ

“Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan engkau duduk, kecuali hanya itu?”

Baca Juga: Konsep Kemerdekaan dalam Islam

Mereka menjawab, “Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu?” Beliau bersabda,

قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلَائِكَةَ

“Sesungguhnya, aku tidaklah meminta kalian bersumpah karena tidak percaya kepada kalian. Akan tetapi Jibril telah mendatangiku, lalu memberitahukan kepadaku, bahwa Allah ‘Azza wa Jalla membanggakan kalian kepada para malaikat.” [Hadits riwayat Muslim, no. 2701].

Kedua, ahli zikir akan dikelilingi malaikat, diselimuti dengan rahmat, dan diturunkan ketenangan kepadanya. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Abu Sa’id Al-Khudri, keduanya bersaksi bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di sisi-Nya.”  [HR. Muslim, no. 2700].

Baca Juga: Berjilbab Kewajiban Setiap Wanita Muslim

Ketiga, zikir itu merupakan kehidupan hati. Di dalam Shahih Al-Bukhari (6407) dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

 

“Perumpamaan orang yang berzikir kepada Allah dan orang yang tidak berzikir kepada-Nya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.”

Sedangkan dalam riwayat Imam Muslim (779) Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Baca Juga: Gemar Bersedekah Tanda Keimanan Kepada Allah

مَثَلُ البَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، وَالبَيْتِ الَّذِي لاَ يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، مَثَلُ الحَيِّ والمَيِّتِ

“Permisalan rumah yang dipakai untuk berzikir kepada Allah dan rumah yang di dalamnya tidak dipakai untuk berzikir kepada Allah adalah seperti orang hidup dan orang mati.”

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid mengatakan, “Apabila hati itu hidup maka akan dipenuhi dengan iman.”

Ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”  [Qs. Az-Zumar: 23]

Baca Juga: 7 Cara Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Menurut Al-Qur’an

Suatu hari seorang pria menemui Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, tokoh ulama tabi’in dari Bashrah, Irak. Dia mengeluhkan kekerasan hatinya. Maka Al-Hasan berkata kepadanya, ”Lunakkanlah hatimu dengan zikir.”

Hal ini karena ketika hati semakin lalai maka hatinya akan semakin keras. Bila berzikir kepada Allah maka kekerasan hati tersebut akan meleleh. [Al-Wabil Ash-Shayyib: 71]

Semoga Allah Ta’ala menuntun hati kita untuk selalu berzikir kepada-Nya. Sebab hanya dengan memperbanyak zikir saja hati seorang muslim akan tenang dalam situasi dan kondisi apapun, wallahu a’lam.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Teladan Rasulullah SAW dalam Menjaga Kesehatan Generasi

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Ramadhan
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia