OKU, MINA – Amir Majelis Tarbiyah Pusat (MTP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Agus Priyono, menyampaikan urgensi kemampuan berkolaborasi bagi seorang pemimpin. Ia mengatakan seorang pemimpin harus mampu berkolaborasi dan mengkolaborasikan potensi-potensi yang ada di tengah-tengah umat.
“Pempimpin harus bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan beragam potensi serta memberdayakan potensi-potensi tersebut untuk kemaslahatan umat.” terangnya dalam kuliah Shubuh, Sabtu (19/10), di Pondok Pesantren Al Fatah, OKU, Sumatra Selatan.
Kolaborasi, menurutnya, adalah salah satu ciri khas model kehidupan berjamaah.
Selain itu pemimpin juga harus punya kemampuan kreativitas, critical thinking dan komunikasi. Unsur-unsur itu diperlukan dalam menghadapi abad 21 yang khas dengan era 4.0 dan 5.0.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Dulu di abad 20 sumber informasi hanya bisa kita dapatkan melalui buku. Sekarang di abad 21 kita bisa mendapatkannya dengan mudah di gadget.” tambahnya.
Seorang pemimpin harus belajar minimal dua kali lebih banyak dari umat. Sebab ia dituntut menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat. Jika tidak belajar, maka ia akan kesulitan menyelesaikannya.
MTP Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan majelis yang ditugaskan mengelola dan mengawasi lembaga-lembaga pendidikan formal yang didirikan dan diasuh Jama’ah Muslimin.
Kunjungan Agus Priyono ke Al Fatah OKU merupakan bagian dari rangkaian acara Tabligh Akbar Wilayah Sumatra Selatan. Amir MTP tersebut diagendakan menyampaikan arahan-arahan kepada para guru dan tenaga kependidikan di Al Fatah OKU.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Ia datang bersama rombongan para ustaz dari Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor. []