Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli Gizi IPB Tegaskan Pentingnya Mengedukasi Masyarakat Soal Pangan Lokal

Rana Setiawan - Kamis, 19 November 2020 - 20:08 WIB

Kamis, 19 November 2020 - 20:08 WIB

7 Views

Bogor, MINA – Indonesia sejatinya memiliki potensi pangan yang luar biasa. Sayangnya sumber pangan yang melimpah ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Di lain sisi, sumber pangan ini tidak sepenuhnya memiliki kandungan gizi seimbang.

Menanggapi fenomena tersebut, Prof Dr Ahmad Sulaeman, Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University mengatakan, penganekaragaman pangan diperlukan sebagai pilar penting yang menunjang ketahanan pangan.

Dia juga menegaskan, perlu adanya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya diversifikasi konsumsi pangan dan cinta makanan lokal.

“Ini untuk memenuhi kekurangan terhadap suatu bahan dan agar sumber daya pangan baru dapat diberdayakan melalui penganekaragaman pangan,” kata Prof Sulaeman dalam Diskusi Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal Non Beras belum lama ini sebagaimana keterangan resmi IPB yang diterima MINA, Kamis (19/11).

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Menurutnya, upaya ini diharapkan dapat menanggulangi permasalahan yang menyangkut kekurangan bahan pangan, perbaikan nilai gizi, dan pengembangan serta pemanfaatan sumber daya pangan baru.

Meski demikian, lanjut Prof Sulaeman terdapat hambatan dalam implementasinya. Salah satu hambatannya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pangan dan gizi terutama pangan lokal.

“Ini yang menyebabkan masyarakat kurang tertarik terhadap pangan lokal. Selain itu, hambatan lainnya adalah masih terbatasnya menu-menu pilihan dengan bahan baku beragam dan masih langkanya resto atau katering yang secara khusus menyediakan menu non beras,” jelasnya.

Guru Besar IPB University Bidang Keamanan Pangan dan Gizi ini menekankan pentingnya inovasi dalam pemanfaatan sumber daya pangan lokal.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Inovasi ini berupa pengolahan pangan dan riset guna mendukung tersedianya bukti ilmiah keunggulan pangan lokal sebagai pangan masa depan. (R/R1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda