Jakarta, MINA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI), Ahmad Arafat Aminullah, ST, menyampaikan pelaksanaan Muktamar II PRIMA DMI menjadi momentum sebagai siklus regenerasi organisasi dan meneguhkan arah salah satu badan otonom di bawah Dewan Masjid Indonesia (DMI).
PRIMA DMI merupakan sebuah fusi dari tujuh organisasi kepemudaan Islam yang dilahirkan dan diinisiasi oleh para pendirinya. Sebagai organisasi yang masih cukup belia, PRIMA DMI terus berbenah diri, meneguhkan diri, fokus pada bidang garapannya bagi umat, khususnya para remaja.
Hal tersebut disampaikan Arafat saat berbincang dengan tim media ini disela-sela pertemuannya dengan Ketua Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan, di Kantor Sekretariat PJMI, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/2).
Dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan beberapa hal terutama terkait rencana perhelatan Muktamar PRIMA DMI yang akan digelar pada pertengahan Februari 2023.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Pada petengahan bulan Februari 2023 ini, rencananya PRIMA DMI akan menggelar hajatan besar yaitu, melaksanakan muktamar, yang akan diikuti oleh Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) yang ada dari seluruh Indonesia,” jelas Arafat.
Lebih lanjut, menurut alumni ITB, asal Sulawesi ini, pelaksanaan muktamar ini sebenarnya, sudah terlambat beberapa tahun dari waktu yang telah ditentukan, karena kondisi wabah Covid-19, yang sempat melanda beberapa tahun lalu.
Dalam kesempatan tersebut Ahmad Arafat, juga menegaskan momentum muktamar ini cukup penting, selain sebagai siklus regenerasi dalam sebuah organisasi, juga untuk meneguhkan komitmen dan arah gerak PRIMA DMI ke depannya.
Meneladani Perjuangan Nabi Ibrahim
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Untuk memperteguh dan memperkokoh semangat juang para kader PRIMA DMI khususnya dan generasi muda Islam pada umumnya, dalam kesempatan tersebut Ahmad Arafat menyampaikan, kita harus meneladani sosok Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang mana beliau adalah orang yang teguh berjalan mengemban Risalah Islam, meskipun seorang diri.
Bahkan kami memahamai bahwasaya di dalam Al-Quran itu tidak disebut ummat yang mengacu kepada satu orang, selain Nabi Ibrahim Alaihissalam.
“Ini memberikan sesuatu pelajaran yang sangat besar dan mendalam, betapa pentingnya untuk kita teguh memperjuangkan cita-cita dan tujuan yang ingin kita raih, meskipun kita berjalan sendirian,” jelas Arafat penuh semangat.
Dalam kontek ini, lanjutnya, kita melihat remaja, pemuda masjid sebagai cikal bakal manusia dewasa acap kali mengalami krisis jati diri, konflik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang di sekitarnya, dan dengan meneladani sosok Nabi Ibrahim, kita harus memberikan kesadaran bahwa setiap dari kita memiliki perjalanan hidup kita masing-masing.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
“PRIMA DMI sebagai sebuah entitas organisasi yang baru lahir dan kadang masih tertaih-tatih dalam perjalanannya, tentu harus diberikan ruang untuk bertumbuh, diberikan ruang untuk jati diri menjadi dirinya, diberikan ruang untuk menjalani takdirnya, dalam perjalanan organisasinya sendiri, yang penting PRIMA DMI dalam berjalan memiliki nilai-nilai, ya nilai spiritual, nilai moral etika dan nilai-nilai kebermanfaatan,” ujarnya.
Inilah satu hal yang memiliki benang merah dalam kita menentukan tema muktamar, yaitu ‘Pemuda Remaja Masjid Bergerak dengan Akhlak untuk Peradaban Islam Indonesia yang Kuat.’
Kita juga melihat sosok Nabi Ibrahim Alaihissalam, sebagai suri tauladan dalam keteguhan, juga dalam hal kedermawanan, juga dalam hal ketundukan, ketaatan, kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, bahkan di masa muda beliau.
Beliau adalah seorang yang sangat gigih, berani menentang kedholiman, menentang tuhan-tuhan palsu, bahkan menghancurkan berhala-berhala dengan kejeniusan beliau dengan membongkar dan mengancurkan berhala. Lantas meletakan Kampaknya di salah satu berhala, ini adalah sebuah Irsyad, kecerdasan yang dimiliki oleh sosok Nabi Ibrahim, yang patut kita pegang teguh.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
“Melalui momentum muktamar ini, dalam kondisi yang tidak biasa ini, dengan persiapan yang juga apa adanya, kita tetap bisa menumbuhkan bagaimana PRIMA DMI harus menemukan jati dirinya dan membangun tapak-tapak, jalan pengabdiannya sendiri, untuk masyarakat Indonesia, umat Islam Indonesia, dan konstribusi bagi peradaban dunia, Insya Allah,” pungkas Arafat.(L/R1/P2)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA