Gaza, MINA – Ahmed Al-Nafar tidak menyembunyikan kecintaannya kepada kopi, jadi ia membuka sendiri sebuah kafe yang menjual kopi, Cupresso. Ia bukan hanya sekedar penjual kopi, tapi juga penikmat yang terbiasa dengan rasa kopi, berbagai jenisnya dan cara pembuatannya.
Dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (10/6), Ahmed percaya bahwa memiliki pengetahuan tentang kopi memungkinkannya untuk memberikan rasa khusus.
“Kopi Italia memiliki rasa khusus yang berbeda dari kopi yang dibuat di Gaza. Saya dulu mengimpornya. Pada satu titik saya memutuskan untuk membuat kopi spesial yang melebihi kualitas kopi Italia. Setelah enam tahun bereksperimen dengan campuran, saya bisa membuat campuran kopi khusus yang menyaingi campuran Italia, menurut mereka yang mencoba keduanya,” jelas Ahmed.
Ia membuka kafe di Gaza untuk memungkinkan orang datang, minum dan bersantai. Sebuah pengalaman yang tidak dimiliki oleh wilayah yang dikepung akibat blokade tahunan yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Melalui eksperimen, Ahmed menghasilkan lebih dari 100 jenis kopi.
Ia menambahkan bahwa ada standar dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi seseorang untuk membuat kopi yang diakui secara internasional.
Misalnya, harus ada jumlah gram tertentu per cangkir dan kopi perlu dicurahkan dari mesin pada waktu tertentu. Namun, rasa berbeda datang dari pencampuran berbagai jenis kopi hijau bersama untuk menemukan jenis dan rasa baru.
Cupresso telah menarik sejumlah ekspatriat yang bekerja di Gaza dan bernostalgia dengan cita rasa kopi Eropa karena ia sekarang menawarkan kopi yang diimpor dari 23 negara dari seluruh dunia. (T/R7/P1
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)