Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmed Al-Raissouni Terpilih Sebagai Presiden Persatuan Ulama Muslim Internasional

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 8 November 2018 - 19:15 WIB

Kamis, 8 November 2018 - 19:15 WIB

4 Views

 

Ankara, MINA – Ulama Maroko Syaikh Ahmed al-Raissouni pada hari Rabu (7/11) terpilih sebagai Presiden Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) yang berbasis di Doha, menggantikan presiden yang akan selesai masa jabatannya, Syaikh Yusuf al-Qaradawi.

Pemilihan Al-Raissouni adalah puncak dari pertemuan tiga hari di Istanbul dari majelis umum IUMS. Anadolu Agency melaporkan.

Ahmed Abdulsalam Mohamed al-Raissouni lahir pada tahun 1953 di desa Awlad Sultan di provinsi Larache di utara Maroko.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Ia menerima pendidikan dasar dan menengah di desa yang sama sebelum pindah ke kota Maroko Fez, di mana ia mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam dari Universitas Al-Qarawiyyin pada tahun 1978.

Al-Raissouni menyelesaikan studi pascasarjana di Rabat’s Mohammed V University, dan ia memperoleh gelar Master pada tahun 1989 dan PhD tiga tahun kemudian.

Dia adalah anggota pendiri IUMS dan anggota dewan eksekutif sebelum terpilih sebagai wakil presiden pada tahun 2013.

Dari tahun 1996 hingga 2003, al-Raissouni adalah kepala gerakan Attawhid Wal Islah (Persatuan dan Reformasi) yang berbasis di Maroko.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Dia juga menjabat sebagai penasehat akademis untuk Institut Pemikiran Islam Internasional yang berbasis di AS dan merupakan anggota Asosiasi Para Cendekiawan Maroko sebelum pembubaran asosiasi pada tahun 2006.

Al-Raissouni juga bertugas di dewan editor Jurnal Ilmiah Pengetahuan Islam dan merupakan anggota pendiri, dan presiden pertama, dari Masyarakat Islam yang berbasis di Maroko.

Dari 1994 hingga 1996, ia memimpin Asosiasi Masa Depan Islam yang berbasis di Rabat, dan dari tahun 2000 hingga 2004 menjabat sebagai direktur harian berbahasa Arab Al-Tajdid.

Karya akademiknya, yang sebagian besar berfokus pada tulisan-tulisan bidang hukum abad ke-14, Imam al-Shatibi, telah diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa, termasuk Persia, Urdu, Inggris, dan Bosnia.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Al-Raissouni menikah dan memiliki lima anak. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda