Jakarta, MINA – Pusat Penelitian Ilmiah Internasional Imam Maturidi di bawah Akademi Islam Internasional Uzbekistan mengadakan simposium ilmiah-praktis online tentang “The Maturidiyya Teachings and the Present.”
Kedutaan Uzbeikistan dalam keterangan tertulis pada Rabu (16/6) mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pekerjaan skala besar telah dilakukan di Uzbekistan untuk mempelajari kehidupan dan warisan ilmiah yang kaya dari para pemikir dan ilmuwan yang telah memberikan kontribusi tak ternilai bagi pengembangan ilmu pengetahuan dunia dan untuk menyampaikan warisan ilmiah mereka kepada komunitas internasional.
Uzbeikistan mengatakan, secara khusus, pendirian Pusat Penelitian Ilmiah Internasional Imam Maturidi, yang didirikan atas prakarsa Presiden Shavkat Mirziyoyev, merupakan bagian penting dari reformasi sistemik di bidang agama dan pencerahan.
“Tanah Uzbekistan telah lama menjadi pusat pengetahuan dan budaya. Imam Bukhari, Mahmud Zamakhshari, Abu Mansur Maturidi, Abul Muin Nasafi, Muhammad Khawarizmi, Ahmad Farghani, Abu Rayhan Biruni, Abu Ali bin Sina, Mirzo Ulugbek dan banyak ulama terkenal lainnya yang dibesarkan di negeri ini, memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ilmu-ilmu sains dan ilmu-ilmu keislaman khususnya bagi perkembangan peradaban dunia,” Lanjut keterangan itu.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Untuk menginformasikan masyarakat internasional tentang kehidupan dan warisan ilmiah yang kaya dari Imam Maturidi dan para pengikutnya, serta ajaran Maturidiyah, sebuah simposium ilmiah-praktis online internasional tentang “Ajaran Maturidiyah dan Masa Kini” diadakan oleh Imam Pusat Penelitian Ilmiah Internasional Maturidi di bawah Akademi Islam Internasional Uzbekistan.
Organisasi mitra acara tersebut adalah organisasi internasional seperti ICESCO, IRCICA, Institute of Islamic Understanding Malaysia (IKIM), Al-Azhar Islamic Research Academy, Imam Maturidi Research Center of Seljuk University, International Islamic Academy of Uzbekistan, Center for Islamic Civilization in Uzbekistan, Imam Bukhari International Scientific Research Center, and Imam Tirmidhi International Scientific Research Center, Members of the International Scientific Board under the Imam Maturidi International Scientific Research Center, representatives of the Ministry of Higher and Secondary Special Education, the Committee on Religious Affairs, the Muslim Board of Uzbekistan, the Academy of Sciences of the Republic of Uzbekistan, the Tashkent State Institute of Oriental Studies, ilmuwan terkemuka baik asing maupun lokal, lembaga penelitian terkemuka dunia, peneliti yang melakukan penelitian di lapangan, dan para ahli berpartisipasi dalam simposium.
Simposium ini juga dihadiri oleh para ulama studi Islam dan ajaran Maturidiyah dari berbagai negara, termasuk Republik Arab Mesir, Yordania, Turki, Jerman, Swedia, Prancis, Bosnia dan Herzegovina, Rusia, Malaysia, Kirgizstan, Kazakhstan, dan Afghanistan.
Pada simposium tersebut, disajikan buku-buku yang disiapkan untuk diterbitkan oleh Pusat seperti “Tawilat al-Qur’an” jilid ke-29 Imam Maturidi, “Sharh al-Fiqh al-Akbar” karya Mullah Ali Qari, “Al-Hidaya” karya Burhanuddin Marghinani, 10 brosur dengan judul “Ulama Negeri Kita”, “Organisasi Islam Internasional”, “Moderasi Melawan Kefanatikan: Metode dan Analisis”, “Sanggahan Masa Kini”, “Kelompok Fanatik Berkedok Islam”, serta edisi pertama jurnal ilmiah-pendidikan “The Maturidiyya” diadakan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Para ahli, pakar, dan ilmuwan internasional yang berpartisipasi dalam simposium tersebut menyetujui bahwa makalah para peserta dan hasil ilmiah lainnya akan diterbitkan dalam bentuk kompilasi.
Selain itu, diadakan upacara pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba antar mahasiswa dengan judul “Pengikut Imam Maturidi” dalam nominasi artikel terbaik, video terbaik, dan infografis terbaik.
Dalam rangka memberikan dukungan komprehensif kepada para peneliti muda, simposium ini menyelenggarakan sesi khusus bagi mahasiswa doktoral, peneliti, dan mahasiswa bertajuk “Imam Maturidi di Mata Peneliti Muda” dan “Masalah Kajian Islam Modern”. (R/R7/RI-1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu