AKHLAK Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan cerminan dari ajaran Islam yang sempurna. Setiap aspek kehidupannya mengandung hikmah dan menjadi pedoman bagi umat manusia. Kepribadian beliau yang luhur telah membimbing banyak orang menuju kebaikan dan kebenaran. Firman Allah,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Qs. Al-Qalam: 4). Ayat ini menunjukkan bahwa akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya baik, tetapi juga mencapai tingkat yang paling agung. Inilah di antara akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pertama, Kejujuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kejujuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi fondasi utama dakwahnya. Kejujurannya membuat banyak orang percaya kepada ajaran Islam. Bahkan musuh-musuh beliau pun mengakui sifatnya yang terpercaya. Kejujuran bukan sekadar tidak berbohong, tetapi juga konsisten dalam ucapan dan perbuatan. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi contoh nyata bagi mereka yang ingin mencapai kesuksesan dunia dan akhirat dengan kejujuran sebagai prinsip utama.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Budaya Mudik
Kedua, Kesabaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kesabaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terlihat dalam berbagai ujian yang dihadapinya, baik dalam dakwah maupun kehidupan pribadi. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi selalu menghadapi tantangan dengan keteguhan hati. Kesabaran dalam menghadapi kesulitan adalah tanda keimanan yang kuat. Sebagai umatnya, kita harus belajar bersabar dalam menghadapi masalah, karena kesabaran akan membawa ketenangan dan solusi yang terbaik.
Ketiga, Kasih Sayang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kasih sayang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak terbatas hanya kepada keluarganya, tetapi juga kepada umat manusia, bahkan kepada hewan dan lingkungan. Beliau mengajarkan bahwa Islam adalah agama rahmat yang membawa kebaikan bagi seluruh makhluk. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau selalu memperlakukan orang dengan penuh cinta dan perhatian, menjadikannya sosok yang dirindukan oleh para sahabat dan umatnya hingga kini.
Keempat, Pemaafan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengajarkan bahwa memaafkan lebih utama daripada membalas dendam. Salah satu contohnya adalah saat Fathu Makkah, di mana beliau memaafkan kaum Quraisy yang dulu pernah menyakitinya. Sikap ini menunjukkan bahwa pemaafan adalah bentuk kekuatan, bukan kelemahan. Memaafkan orang lain bukan hanya membawa kedamaian dalam hati, tetapi juga mempererat hubungan sosial yang harmonis.
Kelima, Rendah Hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Meskipun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah pemimpin yang agung, beliau tidak pernah merasa lebih tinggi dari orang lain. Sikap rendah hati ini terlihat ketika beliau duduk bersama para sahabat, makan dengan tangan sendiri, dan tidak pernah meminta perlakuan istimewa. Sikap rendah hati adalah kunci untuk mendapatkan rasa hormat dan kecintaan dari orang lain. Seorang pemimpin yang rendah hati akan lebih mudah diterima dan dicintai oleh rakyatnya.
Baca Juga: Agar Mudik Bernilai Ibadah
Keenam, Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menahan hartanya untuk diri sendiri. Setiap kali ada yang meminta bantuan, beliau akan memberikannya tanpa ragu. Bahkan, ketika memiliki sedikit makanan, beliau lebih memilih memberi kepada orang lain daripada menyimpannya. Sikap dermawan bukan hanya tentang memberi harta, tetapi juga memberi perhatian, tenaga, dan ilmu kepada orang yang membutuhkan.
Ketujuh, Keteguhan dalam Menegakkan Kebenaran. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah kompromi dalam urusan kebenaran. Ketika kaum Quraisy menawarkan harta dan kekuasaan agar beliau berhenti berdakwah, beliau menjawab dengan tegas bahwa beliau tidak akan meninggalkan ajaran Allah. Sikap ini menunjukkan bahwa dalam hidup, kita harus berani mempertahankan prinsip dan kebenaran, meskipun menghadapi tekanan dan ancaman.
Kedelapan, Adil dalam Setiap Keputusan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berlaku adil dalam setiap urusan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kepemimpinan. Beliau tidak pernah membedakan antara orang kaya dan miskin, teman atau musuh, semuanya diperlakukan dengan keadilan yang sama. Keadilan adalah salah satu nilai utama dalam Islam yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Kesemiblan, Kehidupan Sederhana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memilih hidup sederhana meskipun beliau bisa hidup dalam kemewahan. Rumahnya kecil, pakaiannya sederhana, dan makanannya sering kali hanya berupa kurma dan air. Kesederhanaan ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak diukur dari harta, tetapi dari ketenangan jiwa dan keberkahan hidup.
Baca Juga: Tadabur Surah Muhammad: Kebatilan Tidak Punya Akar Hanya akan Punah dan Binasa
Kesepuluh, Cinta dan Perhatian terhadap Keluarga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu memberikan perhatian khusus kepada keluarganya. Beliau membantu pekerjaan rumah, bermain dengan anak-anaknya, dan memperlakukan istrinya dengan penuh kasih sayang. Keharmonisan dalam rumah tangga adalah kunci utama dalam menciptakan kehidupan yang bahagia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan bahwa keluarga adalah tempat pertama untuk menanamkan cinta dan kebaikan.
Kesebelas, Menjaga Lisan dan Ucapannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berhati-hati dalam berbicara. Setiap kata yang keluar dari lisannya adalah kebenaran dan penuh hikmah. Beliau tidak pernah berkata kasar atau menyakiti perasaan orang lain. Menjaga lisan adalah bagian penting dari akhlak yang baik, karena kata-kata memiliki kekuatan untuk membangun atau menghancurkan hubungan dengan orang lain.
Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah cahaya bagi umat manusia. Setiap aspek kehidupannya mengandung pelajaran yang berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani beliau, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik, penuh keberkahan, dan mendapat ridha Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). Meneladani akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci untuk meraih kebahagiaan sejati.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Panduan Zakat Fitrah, Niat dan Pelaksanaannya