Bandar Lampung, MINA – Sekitar 5.000 orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Penyelamat Muslim Rohingya (GNPMR), Jumat (8/9) di kota Bandar Lampung mengadakan aksi bermula di Masjid Taqwa Tanjung Karang menuju Tugu Adipura, Bundaran Gajah Lampung, dengan mengadakan orasi dan penggalangan dana.
Aksi diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat.
GNPMR juga mengeluarkan pernyataan sikap terkait krisis kemanusiaan di Arakan yang menewaskan ratusan warga Etnis Muslim Rohingya.
Pernyataan sikap itu menyatakan sebagai berikut :
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Pertama, mendorong Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Mynmar agar bersikap lebih adil dan manusiawi kepada etnis Rohingya serta mengakui penduduk Rohingya sebagai bagian dari negara Myanmar
Kedua, mendesak Mahkamah Internasional (International Court of Justice) untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggungjawab atas pembantaian massal, dan pembumihangusan etnis Rohingya.
Ketiga, mendesak ASEAN dan PBB untuk mengutuk dan mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan ASEAN dan keanggotaan PBB.
Ke empat, menyerukan kepada seluruh masyarakat dunia untuk memboikot semua produk Myanmar.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kelima, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi embargo dan mengirim pasukan perdamaian PBB di wilayah etnis Rohingya.
Ke enam, mendesak OKI (Organisasi Konferensi Islam) untuk membantu mengakhiri penderitaan etnis Rohingya.
Ketujuh, mendesak Pemerintah Indonesia berperan aktif untuk menekan Myanmar membuka akses bantuan kemanusiaan ke Rohingya. (R/ism/B01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina