Jakarta, MINA – Konferensi Pers bertajuk “Perempuan Boikot Produk Pro-Israel” yang digelar di Jakarta Timur, Kamis (3/7), menjadi pembuka gerakan besar One Million Women for Gaza yang akan digelar Ahad, 6 Juli 2025 mendatang di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat Wanita Islam (PP WI) dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP).
Gerakan ini merupakan seruan moral dan aksi nyata dari jutaan perempuan Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui kampanye boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan entitas penjajah Israel.
Penulis dan aktivis perempuan, Asma Nadia, dalam kesempatan itu menyampaikan keyakinannya bahwa perempuan adalah kekuatan perubahan yang luar biasa.
“Saya menulis untuk perempuan karena saya percaya menulis bisa mengubah keadaan. Jika kita mengubah satu laki-laki, kita hanya mengubah satu orang. Tapi jika kita mengubah satu perempuan, maka kita sedang mengubah satu keluarga, satu negara, satu dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Boikot Produk Israel, MUI Ingatkan Tanggung Jawab Pemerintah RI
Lebih lanjut, Asma menekankan bahwa kini bukan hanya satu perempuan, melainkan satu juta perempuan yang akan bergerak melakukan perubahan global.
“Perubahan untuk menghentikan genosida. Genosida harus dihentikan. Harus!” tegasnya.
Senada dengannya, politisi dan seniman pro-Palestina Neno Warisman menyerukan bentuk perlawanan yang bisa dilakukan oleh masyarakat dari ruang paling dekat yaitu dapur dan toko.
“Kita tidak bisa datang ke Palestina, tidak bisa donasi banyak, tapi kita bisa melakukan perang bisu. Gerakan ini dimulai dari dapur-dapur kita, dari toko-toko yang kita datangi,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Umrah, Cium Hajar Aswad
Dalam forum yang sama, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyoroti pentingnya sikap tegas Indonesia terhadap lembaga-lembaga keuangan global yang dinilai terlibat dalam pendanaan perusahaan senjata yang mendukung penjajahan Israel, termasuk BlackRock.
“Semua negara anggota PBB, termasuk Indonesia, harus memberikan perhatian serius karena sudah ada temuan resmi dalam laporan PBB. Saya berharap Presiden dan Kementerian Luar Negeri me-review pembicaraan ekonomi dengan lembaga-lembaga yang mendukung pembunuhan di Palestina,” ungkapnya ketika ditanya soal peluang kerja sama Danantara dan BlackRock yang sedang dijajaki pemerintah.
Ia juga menegaskan bahwa MUI akan terus mengawal segala upaya yang berpotensi mendekatkan Indonesia dengan entitas penjajah Israel.
Konferensi pers ini menandai awal dari Aksi Damai One Million Women for Gaza yang akan dilaksanakan pada Ahad, 6 Juli 2025 pukul 06.00–10.00 WIB di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Udara Jakarta Tidak Sehat, Pemerintah Jakarta Harus Ambil Langkah Serius
Aksi ini mengajak satu juta perempuan Indonesia untuk turun ke jalan, menyuarakan penolakan terhadap produk pro-Israel dan menyatakan solidaritas penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian