Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktifis Lingkungan: Banjir Bandang Aceh Akumulasi Kerusakan Ekologis

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views ㅤ

Banjir Bandang Aceh Bukan Sekadar Fenomena Alam, Tetapi Akumulasi Kerusakan Ekologis (Doc : Al.film)

Banda Aceh, MINA – Di tengah meningkatnya intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia, aktivis lingkungan Aceh, Nawal Azka menegaskan bahwa banjir bandang yang terjadi di berbagai daerah di Aceh bukan semata-mata akibat fenomena alam. Menurutnya, bencana tersebut merupakan akumulasi kerentanan ekologis yang telah terbangun selama bertahun-tahun akibat rusaknya bentang alam.

Azka menjelaskan bahwa tingginya curah hujan yang dipicu anomali cuaca hanya menjadi pemicu awal. Namun, besarnya skala kerusakan dan dampak banjir sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan dan tata ruang yang sudah tidak mampu lagi menahan limpasan air.

“Kita tidak sedang hanya berhadapan dengan hujan deras, tetapi dengan lanskap ekologis yang sudah dirusak. Kita kehilangan fungsi penyangga lingkungan di hulu, daerah aliran sungai melemah, dan tata ruang membiarkan penduduk tinggal di wilayah yang paling rentan,” ujarnya kepada media, Kamis (27/11).

Ia menilai bahwa banjir bandang yang melanda Aceh Tengah, Aceh Timur, Bireuen, hingga sejumlah wilayah pesisir dalam beberapa hari terakhir bukanlah peristiwa yang datang tiba-tiba.

Baca Juga: Jaringan UIN dan Pesantren di Indonesia Dipersiapkan Terima Anak Palestina

Kerusakan hutan, pembukaan lahan skala besar, serta sedimentasi sungai yang semakin parah telah menempatkan kawasan tersebut dalam kondisi “siap runtuh” setiap kali hujan ekstrem turun.

“Kalau begini terus dan tidak pernah serius mengoreksi siapa yang mengambil keuntungan dari deforestasi dan siapa yang akhirnya harus menanggung risikonya. Bahaya sekali wajah ketimpangan ekologis,” tegas Azka.

Ia mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk lebih serius menata kembali kawasan hulu, memperbaiki tata ruang, serta menindak tegas pelaku perusakan lingkungan agar Aceh tidak terus berada dalam lingkaran bencana yang berulang. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Sumbar, SAR Jambi Terjunkan Tim untuk Evakuasi

Rekomendasi untuk Anda