Kreta, Yunanai, 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 (MINA) – Dror Feiler yang ikut ambil bagian dalam armada kemanusiaan Freedom Flotilla III yang berupaya membuka blokade Israel di Jalur Gaza, mengatakan, seseorang berusaha menyabotase salah satu kapal sebelum berlayar menuju Gaza, mengisyaratkan bahwa Israel berada di balik tindakan tersebut.
Dror Feiler, seorang aktivis pro-Palestina yang meninggalkan kewarganegaraan Israel-nya 33 tahun lalu dan sekarang tinggal di Swedia, mengatakan kepada Radio Arab al-Shams, Kamis (25/7), saat Marianne, salah satu kapal Freedom Flotilla III, berada di pelabuhan di Yunani, seseorang tak dikenal mencoba untuk merusak salah satu baling-baling kapal.
“Kami tidak tahu siapa itu, tapi orang itu pergi jauh menyelam di bawah air dan menyabotase baling-baling, jadi kami harus menyiapkan perahu yang berbeda,” ujar Feiler.
Ia menambahkan, ada kekuatan misterius yang terus berusaha menghentikan semua upaya armada di sepanjang pelayarannya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Feiler menyatakan, serangan itu mirip dengan apa yang terjadi pada 2011, ketika beberapa orang menyabotase perahu yang diatur untuk berlayar ke Gaza, saat berada di pelabuhan di Yunani juga.
Yunani sebelumnya memang mencegah para aktivis berlayar ke Gaza melalui pelabuhan tersebut.
Feiler mengatakan armada tiga kapal Freedom Flotilla III membawa 70 aktivis hak asasi manusia, dan saat ini berada di laut dekat Kreta. Sesuai rencana, armada akan tiba di Gaza dalam tiga atau empat hari mendatang.
Terdapat sembilan belas aktivis di dalam Kapal Marianne, yang berlayar dari Swedia hampir enam pekan lalu, dan saat ini berada di selatan Kreta, Yunani.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Para aktivis mengatakan kepada stasiun radio armada, peserta tengah waspada atas upaya pencegahan untuk berlayar ke Gaza, sehingga mereka kemungkinan menghabiskan sedikit waktu di Yunani.
Pada Kamis (24/7) lalu, Anggota Knesset Arab Basel Ghattas, dari Joint List Arab, bergabung dengan armada di Athena bersama dengan beberapa tokoh masyarakat dan anggota parlemen dari berbagai negara, termasuk Ana Maria Paza, anggota Spanyol dari parlemen Eropa.
Pada Mei 2010, tentara Israel menyerang Kapal Mavi Marmara, dari Freedom Flotilla I, dan menewaskan sembilan aktivis Turki, termasuk seorang berkewarganegaraan Amerika serikat. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza