Betlehem, MINA – Tentara Israel, Senin (16/1) pagi, menahan seorang aktivis solidaritas Italia selama penyerbuan di kamp pengungsi Deheisheh, kota Betlehem, selatan Tepi Barat, di mana seorang anak laki-laki berusia 14 tahun ditembak dan dibunuh.
Sumber-sumber lokal mengatakan tentara masuk dan menggeledah rumah seorang jurnalis Palestina Nidal Abu Aker, memukuli putranya, yang baru saja menjalani operasi, dan menginterogasi istrinya.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, para prajurit juga masuk ke rumah ibu tua Abu Aker di mana mereka menemukan aktivis Italia, yang berusia 50-an tersebut dan menahannya.
Tepi Barat Mencekam
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebelumnya, pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina pada Kamis (12/1). Insiden ini berlangsung saat serangan mematikan di wilayah pendudukan berlanjut.
Dikutip Al-Jazeera, Habib Kamil (25) dan Abdulhadi Nazal (18) ditembak mati oleh pasukan Israel selama serangan di Kota Qabatiya.
Kota tersebut berada dekat Kota Jenin di Tepi Barat utara, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Tentara Israel juga membunuh seorang pria Palestina saat berdiri di atap rumahnya selama serangan di sebuah kamp pengungsi di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut pejabat Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sameer Aslan (41) dinyatakan meninggal pada Kamis (12/1) dini hari oleh kementerian kesehatan Palestina. Dikatakan bahwa Aslan ditembak di dada di kamp pengungsi Qalandiya.
Daerah Qalandiya berada di bawah kegubernuran Yerusalem, tetapi dipisahkan oleh Tembok Pemisah Israel – yang pembangunannya dimulai pada 2002.
Kamp pengungsi, dibangun pada tahun 1949, sekarang berada di Yerusalem Timur dan Area C, di bawah kendali penuh militer Israel.(T/B03/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza