Ramallah, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre, Kamis (23/5), menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas sikap Norwegia yang berprinsip dan berani dalam mengakui Negara Palestina.
Dikutip dari Kantor Berita WAFA, Presiden Abbas menekankan, pengakuan tersebut meneruskan dukungan lama Norwegia terhadap hukum dan legitimasi internasional, serta hak rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan.
Presiden Abbas memuji peran penting Norwegia dalam perundingan perdamaian Oslo tahun 1993 dan upaya koordinasi yang berkelanjutan melalui Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC) untuk mendukung pengembangan lembaga-lembaga negara Palestina dan pemerintahan berturut-turut.
“Pengakuan Norwegia terhadap Palestina merupakan langkah luar biasa yang akan meningkatkan upaya mencapai perdamaian dan keadilan, memperkuat hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan penerapan solusi politik berdasarkan resolusi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab,” ujarnya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Presiden menyampaikan harapannya agar negara-negara Eropa lainnya mengikuti jejak Norwegia, Spanyol, dan Irlandia dalam mengakui Negara Palestina dan mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.
Tindakan seperti itu, menurutnya, akan menumbuhkan harapan dan menciptakan kondisi yang mendukung perdamaian.
Selain itu, Presiden Abbas menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Dia juga menyerukan penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Gaza dan segera dikirimkannya bantuan kemanusiaan untuk mencegah ancaman kelaparan yang nyata akibat blokade Israel terhadap perbatasan Gaza.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Presiden Abbas mengulurkan tangan kerja samanya kepada Norwegia dan semua pendukung perdamaian global, dengan menekankan pentingnya koordinasi Arab, Eropa, dan internasional.
Ia menggarisbawahi perlunya menggalang dukungan internasional untuk konferensi mendatang di Brussels pada tanggal 26 Mei, yang dipimpin bersama oleh Norwegia dan Uni Eropa.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam