Kairo, MINA – Al-Azhar Mesir mengecam keras insiden penyanderaan mematikan di Perancis bagian selatan pada Jumat (23/3), kata sebuah pernyataan oleh lembaga Sunni terbesar di dunia itu.
Pada Jumat pagi, seorang pria bersenjata menyandera sejumlah orang di sebuah supermarket di kota kecil Trebes dekat Toulouse, menewaskan tiga orang dan melukai sekitar selusin orang lainnya sebelum pelaku ditembak mati oleh polisi, Al-Ahram melaporkan.
“Menargetkan dan membunuh orang-orang tak berdosa, menjadikan mereka sebagai sandera, dan meneror orang adalah tindakan pengecut dan kejahatan tercela yang ditolak oleh semua agama dan prinsip-prinsip manusia,” kata Al-Azhar dalam pernyataan mereka.
Al-Azhar menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan Pemerintah Perancis, dan kepada keluarga korban yang terluka, berharap mereka cepat sembuh.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan insiden yang diklaim oleh ISIS itu tampaknya merupakan serangan teror.
Didirikan pada 970 atau 972 oleh Dinasti Fatimiyah sebagai pusat pembelajaran Islam, Al-Azhar merupakan universitas tertua nomor dua di dunia setelah University of Al-Karaouine di Fes, Maroko, menurut catatan di laman collegestats.org yang dikutip MINA.
Artinya kedua universitas itu telah mewarnai dunia keilmuan jauh sebelum University of Oxford dan University of Cambridge berdiri. (T/R11/RI-1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu