Al-Quds, MINA – Institusi pendidikan tinggi Islam terpandang di dunia, Al-Azhar di Mesir, mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsha oleh ratusan pemukim Israel di bawah perlindungan polisi Israel pada Ahad.
Para pemukim Yahudi masuk ke situs suci dari gerbang Bab El-Maghareba dan melakukan ritual keagamaan. Demikian Ahram Online melaporkan, Senin (10/6).
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Ahad, Al-Azhar memperingatkan akan adanya rencana Israel untuk menjadikan Al-Quds (Yerusalem) sebagai situs Yahudi atau Yudaisme dan mengubah identitas Arabnya. Al-Azhar menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan serangan Israel terhadap kota itu dan tempat-tempat sucinya.
“Al-Azhar menekankan identitas Arab dari Al-Quds adalah hal yang tidak bisa dipermainkan,” tegas Al-Azhar. Lembaga Islam Sunni terkemuka di dunia ini menekankan “skema Zionis internasional” untuk menghapus fakta tersebut akan gagal.”
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Masjid Al-Aqsha merupakan situs keagamaan paling suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Otoritas Israel mengklaim daerah yang meliputi Masjid Al-Aqsha sebagai Temple Mount, dan mengatakan itu adalah situs dua kuil Yahudi terkemuka di zaman kuno.
Universitas Al-Azhar (970) merupakan universitas tertua di dunia setelah Universitas Karueen atau Universitas Al-Karaouine di Maroko yang dibangun pada tahun 859 sehingga mendapat rekor sebagai universitas tertua dari Guinness Book of World Records.
Artinya dunia Islam telah lebih dahulu membangun istitusi pendidikan tinggi terkemuka beratus-ratus tahun sebelum berdiri Universitas Sarbonne (Perancis), Universitas Harvard (Amerika Serikat), Universitas Cambridge (Inggris), dan Universitas Oxford (Inggris) yang terkenal saat ini. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)