Washington, MINA – Sejumlah negara-negara dunia meningkatkan keamanannya pada Senin (28/10), di tengah kekhawatiran bahwa para pendukung kelompok ISIS akan melakukan serangan balas dendam setelah kematian pemimpin mereka, Abu Bakar Al-Baghdadi.
Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka “beroperasi pada tingkat kewaspadaan yang meningkat.”
“Sikap keamanan kami akan tetap gesit, kami akan terus memitigasi dan menanggapi lanskap ancaman yang terus berkembang,” kata seorang juru bicara, menurut ABC News.
Presiden AS Donald Trump pada Ahad (27/10) mengumumkan bahwa Al-Baghdadi tewas ketika ia meledakkan rompi bom setelah terpojok oleh pasukan khusus AS selama operasi di Suriah.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Di Inggris, para pejabat keamanan meningkatkan pengawasan mereka terhadap para tersangka ekstremis, di tengah peringatan kemungkinan serangan balasan oleh ISIS, Sky News melaporkan Senin.
Di Israel, seorang pejabat Kantor Perdana Menteri, yang mengawasi biro kontraterorisme negara itu, mengatakan, tidak ada pengumuman tentang tindakan pencegahan khusus yang diambil.
Sementara para pejabat Mesir mengatakan, mereka juga meningkatkan keamanan di beberapa bagian negara itu setelah kematian Al-Baghdadi.
Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan yang dipimpin ISIS di bagian utara Semenanjung Sinai yang bergolak.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Pasukan keamanan juga berperang melawan anggota ISIS dan Al-Qaeda di gurun barat di sepanjang perbatasan dengan Libya.
Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi tahu media. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan