Al-Fatah Lampung Lantik Pengurus ISMA Periode 1442-1443 H/2020-2021

Al-Muhajirun, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah melaksanakan kegiatan Serah Terima Amanat dan Pelantikan Mudabbirin (Pengurus) Baru Islamic Student Movement Of Al-Fatah (ISMA) Periode 1442-1443 H/ 2020-2021 di Al-Muhajirun, Lampung Selatan Kamis malam (11/9).

Mudirus Shuffah, Muflihuddin, Lc., menegaskan dalam sambutannya, tugas menjadi mudabbirin merupakan amanat yang tidak mudah, namun di sisi lain setelah dilantiknya santriwan dan santriwati menjadi mudabbir, bukanlah alasan untuk tidak mengerjakan sesuatu atau tugas lainnya.

“Setelah ini kalian menjadi santri yang terus diteladani oleh adik-adik kelas, menjadi orang-orang yang istiqomah dalam disiplin, ibadah, dan tertib di pondok pesantren. Tidak boleh merosot ibadahnya, belajarnya, tidak ada yang absen karena alasan lagi ada tugas dan sebagainya,” katanya.

Menurut dia, tugas mudabbirin bukan semakin ringan tapi semakin berat, maka harus pandai menjadikan momentum untuk lebih fokus mempersiapkan diri sebelum keluar dari pondok, bagaimana menjadi alumni dengan baik, terhormat, penuh prestasi dibanggakan asaatidz (Guru-guru) dan orang tua.

Ia juga berharap, peran mudabbirin dapat lebih baik dari sebelumnya. Apa yang sudah berjalan dengan baik, ditingkatkan, yang belum diperbaiki bersama. Jangan dijadikan beban tapi sebagai ladang amal shaleh, ladang pahala, ladang mencari ilmu, sebab, di balik setiap kesulitan pasti akan ada ilmu serta hikmah.

“Selamat berjuang, semoga diberikan kekuatan, dukungan, bantuan pada kalian untuk memikul amanah ini sebaik-baiknya. Jadikan sebagai ladang mencari ilmu, bagaimana berorganisasi, berdisiplin mengatur teman-teman, dan lainnya,” tuturnya.

Sementara Pembina Popes Al-Fatah Lampung yang juga Waliyyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Abdullah Mutholib berpesan, dilantiknya mudabbirin yang baru dengan menyatakan siap, maka diusahakan mampu membawa ISMA lebih maju daripada sebelumnya.

“Usia kita (pondok) sudah sampai pada tahun ke-26, ini umur yang sudah sangat dewasa, (ibarat) sudah boleh menikah, maka harus selalu memperbaiki diri, membantu menegakkan kedisplinan. Jadikan tahun kepengurusan kalian sebagai proses belajar segala hal kebaikan, untuk bekal guna menghadapi dunia pasca lulus dari pondok ini nanti,” katanya. (L/cha/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA).

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.