Jakarta, MINA – Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh para pejuang Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 merupakan bencana bagi Zionis Israel.
Hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Luar Negeri Riyad al-Maliki dalam sebuah acara diskusi berjudul Palestine’s Never-Ending Struggle Statehood, Human Rights and Justice yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FCPI) di Jakarta, Selasa (20/8).
“Warga Palestina yang berada dibawah penjajahan, tekanan selama bertahun-tahun, kini memutuskan untuk masuk menerobos pagar dan melakukan serangan ke wilayah Israel,” ujar al-Maliki yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina pada April 2019 hingga Maret 2024.
Sehingga reaksi Zionis Israel menanggapi serangan 7 Oktober dengan melanggar hukum internasional, mengabaikan aturan perang dan lebih penting lagi tidak memanusiakan warga Palestina agar tanpa pandang bulu dapat melakukan pembunuhan terhadap puluhan ribu nyawa, termasuk anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Selain itu, Israel juga secara brutal menghancurkan rumah sakit, sekolahan, tempat ibadah, sumber air dan kehidupan di Jalur Gaza.
Namun, al-Maliki menegaskan, perjuangan dan perlawanan Palestina bukan dimulai pada 7 Oktober saja, namun sejak ratusan tahun lalu, yakni sejak Deklarasi Balfour, peristiwa Nakbah dan Perang Enam Hari.
Untuk itu, ia meminta bantuan komunitas internasional untuk menekan Israel agar mengakhiri penjajahannya di Palestina.
Dalam kunjungan ke Jakarta, al-Maliki melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Menlu RI Retno Marsudi dan menyerahkan penghargaan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada keduanya.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
All-Maliki menyerahkan penghargaan “Grand Collar Order of the State of Palestine” kepada Presiden Joko Widodo dan penghargaan Medal of Honour “The Star of Merit of the Order of the State of Palestine” kepada Menlu Retno.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dukungan konsisten Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang