Tunis, 15 Syawal 1434/22 Agustus 2013 (MINA) – Gerakan Islam paling berpengaruh di Tunisia, Al-Nahda telah menyerukan Otoritas Mesir untuk melepaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Muhamad Badie, yang ditangkap pada Selasa lalu (20/8).
Setelah penangkapannya, pengadilan Mesir memerintahkan penahanan Badie selama 15 hari atas tuduhan menghasut kekerasan dan membunuh demonstran.
Dalam pernyataan yang dimuat pada halaman Facebook-nya, Al-Nahda mengatakan bahwa itu merupakan “perkembangan yang berbahaya di Mesir sejak kudeta militer dalam revolusi Mesir”.
“Kami sangat mengutuk penangkapan Dr Mohamed Badie dan menempatkan tanggung jawab penuh untuk keselamatannya pada otoritas kudeta,” tegas Al-Nahda.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Al-Nahda juga menuntut pembebasannya segera bersamaan dengan semua tahanan politik lainnya, lapor Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Al-Nahda menyampaikan dukungannya terhadap hak rakyat Mesir yang membela kebebasan dan revolusi mereka serta menolak kudeta militer yang berusaha mengembalikan Mesir kepada rezim Husni Mubarak.
Untuk membantu Mesir, Al-Nahda menyerukan agar semua pihak Mesir, serta pihak-pihak Arab dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan mendukung rakyat Mesir dalam membela kehendak bebas mereka dan kembali kepada hasil pemilu sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri sengketa berdarah. (T/P01).
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)