Gaza, MINA – Sumber di Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, pada hari Rabu (24/1) mengungkapkan rincian operasi yang menewaskan lebih dari 20 perwira dan tentara dari tentara pendudukan Israel.
“Para pejuang kami ditempatkan selama beberapa pekan di wilayah operasi di timur Al-Maghazi, meskipun terjadi pengeboman yang parah dan terus-menerus oleh pesawat pendudukan Zionis Israel,” ujar Al-Qassam.
Para pejuang tidak menghadapi pasukan yang memasuki kamp Maghazi, menunggu target yang berharga. Seperti dilaporkan Quds Press.
Pasukan Israel mengintensifkan tembakannya di daerah tersebut dan menyisirnya hingga dianggap aman, kemudian mendatangkan pasukan teknik.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Para pejuang melihat kekuatan tentara Israel maju, dan mereka diidentifikasi sebagai kekuatan rekayasa melalui identitas dan peralatannya.
Para pejuang memilih untuk tidak menghadapi pasukan Israel yang berdiri di atas ladang ranjau yang telah disiapkan oleh Al-Qassam sebelumnya.
“Pejuang kami menunggu pasukan menyelesaikan tugasnya dan memasang bahan peledak, baru kemudian pasukan kami menargetkan mereka dengan rudal anti-personil,” ujar Al-Qassam.
Rudal yang ditembakkan merupakan pemicu bahan peledak yang menyebabkan ledakan yang menghancurkan bangunan dan membunuh anggota pasukan Israel, lanjutnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada saat yang sama, sebuah tank Israel yang bekerja untuk mengamankan pasukan dihancurkan, dan personilnya terbunuh dan terluka, imbuhnya.
Agresi berkelanjutan pasukan pendudukan Israel terhadap Gaza menyebabkan gugurnya 25.700 warga dan melukai 63.740 orang lainnya. Selain itu lebih dari 85 persen (sekitar 1,9 juta orang) penduduk Jalur Gaza harus mengungsi. (T/RS2//P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon