Seorang rabi Yahudi bernama Raziel Shevah (35) tewas setelah ditembak dalam aksi jalanan di sebuah persimpangan Havat Gilad, jalan dekat Nablus di Tepi Barat utara pada Selasa malam, 9 Januari 2018.
Rabi yang berada di dalam mobilnya ditembak dari sebuah mobil lain yang melintas. Luka parah di bagian tubuh atas membuat Rabi Shevah meninggal di rumah sakit.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memuji aksi penembakan itu dan menyebutnya “heroik”.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Al-Qassam mengatakan, pembunuhan terhadap rabi itu merupakan peringatan bagi Israel bahwa “apa yang Anda takuti akan datang.”
“Serangan di Nablus adalah tanggapan praktis pertama untuk mengingatkan para pemimpin musuh dan orang-orang di belakang mereka (Amerika Serikat) bahwa apa yang Anda takuti akan datang,” kata Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam sebuah pernyataan yang disiarkan situs berita Ynet. “Tepi Barat akan tetap menjadi pisau di tubuh Anda!”
Al-Qassam juga menghubungkan penembakan tersebut dengan pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 6 Desember yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Kami menyambut baik tindakan heroik tersebut, yang terjadi sebagai akibat dari kejahatan Israel terhadap orang-orang kami di Tepi Barat, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha. Pemerintah Israel menanggung konsekuensi dari kebijakan rasis dan ekstremisnya,” tegas Al-Qassam.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Namun dalam pernyataan itu, Al-Qassam tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Setelah pernyataannya, Al-Qassam menyerukan pemberontakan keras melawan Israel.
Setelah serangan terhadap ayah dari enam anak itu, para pemimpin Israel mengutuk penembakan tersebut dan menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga Shevach.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengungkapkan duka mendalam dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Shevach.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Pasukan keamanan akan melakukan segalanya untuk mencapai pembunuh yang kejam dan Negara Israel akan membawanya ke pengadilan,” kata Netanyahu.
Presiden Reuven Rivlin juga dengan cepat mengutuk serangan tersebut.
“Saya sangat menyesal mendengar kematian orang yang terluka dalam serangan di persimpangan Havat Gilad.
Negara Israel tidak akan mengizinkan teror untuk membalikkan kepalanya, dan saya yakin pasukan keamanan akan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,” kata Rivlin. “Hati, doa dan pikiran kami ada pada keluarga yang sedang berduka.”
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Shevah adalah penduduk Havat Gilad dan seorang rabi di Yeshiva di pemukiman Yitzhar. Ia juga seorang sukarelawan medis.
Kepala Dewan Daerah Samaria yang memiliki yurisdiksi atas Havat Gilad, mengecam pemerintah karena gagal memasang langkah pengamanan di jalan-jalan Tepi Barat.
“Pada saat ini saya harus mengatakan sebuah pernyataan yang sulit tapi adalah kewajiban saya untuk mengatakannya. Raziel dibunuh di jalan yang, meski dijanjikan (oleh pemerintah), kamera keamanan belum dipasang. Jika sudah dipasang, pembunuh keji ini pasti tertangkap,” kata Ketua Dewan Daerah Samaria Yossi Dagan.
Shevah terbunuh di dekat komunitas Havat Gilad yang tidak ada aparat keamanannya, meski ada permintaan berulang dari Dewan Daerah Samaria.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
“Saya meminta pemerintah Israel untuk berhenti menahan penginstalan langkah-langkah keamanan (di Tepi Barat) karena masalah politik,” tambah Dagan.
Pada bulan November 2017, Dagan pernah melakukan protes mogok makan bersama dengan perwakilan keluarga yang berduka. Mereka meminta pemerintah untuk segera mentransfer dana guna memperbaiki infrastruktur keamanan Tepi Barat. Protes tersebut diakhiri dengan sebuah kesepakatan yang ditandatangani oleh Netanyahu yang secara tertulis berjanji untuk memasukkan NIS 800 juta (U$ 228 juta) dalam anggaran 2018 yang akan digunakan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur Tepi Barat. (A/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza