Yerusalem, MINA – Yayasan Al-Quds Internasional menganggap upaya membakar Gereja Getsemani di Yerusalem yang diduduki Israel oleh seorang pemukim Yahudi, sebagai aksi karena dorongan dari pemerintah Israel dan didorong oleh normalisasi Arab.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (5/12), Al-Quds Internasionl mengecam upaya tersebut, dan menggambarkannya sebagai “peristiwa berbahaya yang bertujuan untuk menghancurkan warisan budaya di Yerusalem.”
“Perencanaan untuk kejahatan ini tidak kalah berbahayanya dengan kejahatan itu sendiri, yang mencerminkan kecenderungan besar komunitas pemukim terhadap ekstremisme dan agresi,” lanjut pernyataan.
Lembaga tersebut juga menyebutkan, agresi yang meningkat di antara para pemukim ini menunjukkan tingkat serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menyerang properti, rumah, tanah, dan situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Baca Juga: Pesan Pilu Tentara Israel yang Disandera di Gaza
“Serangan untuk membakar gereja terjadi dalam pola sejarah berulang yang menyerang tempat suci Kristen selama musim liburan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.
Pernyataan menambahkan, serangan demi serangan yang dilakukan ekstremis Yahudi, menunjukkan bungkamnya internasional dan pembiaran terhadap kejahatan pendudukan Israel dan pemukimnya.
Hal ini ditambah kemerosotan politik dan moral beberapa rezim Arab yang menjalin normalisasi resmi dengan Israel, yang memberi kesan dukungan kepada para pemukim ekstremis.
Yayasan itu meminta Otoritas Palestina dan Yordania untuk melakukan upaya mengungkap kejahatan pendudukan di Yerusalem, terutama kejahatan dalam upaya membakar Gereja Getsemani. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Dirikan Dua Pos Ilegal di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)