Bangkok, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – Angkatan Laut Thailand menyatakan akan mengakhiri misinya dalam operasi menemukan migran di laut, Rabu (10/6).
Sebelumnya, pemerintah menyatakan, ada sebuah kapal angkatan laut yang digunakan sebagai pusat komando dan kontrol untuk membantu korban krisis manusia perahu Asia Tenggara yang terlantar di tengah laut.
Kapten Angkatan Laut Benjamaporn Wongnakornsawang mengatakan, kapal HTMS Ang Thong dilengkapi dengan helikopter pencarian dan unit tanggap darurat, akan menggantikan misi kemanusiaan di Laut Andaman, tetapi pemerintah berdebat akan hal itu.
“Kami akan melanjutkan misi sampai diperintahkan pulang,” kata Wongnakornsawang kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Wongnakornsawang menjelaskan, pertemuan pemerintah yang sedang berlangsung akan menentukan apakah akan mengakhiri pencarian.
Sementara itu, laporan menyebutkan, migran masih banyak yang terkatung-katung di laut.
The Malay Mail melaporkan Rabu, beberapa kapal yang dioperasikan oleh sindikat perdagangan manusia yang membawa Muslim Rohingya dan Bangladesh, masih ada yang terapung di perairan internasional dekat wilayah Satun, Thailand Selatan.
Dikatakan, kapal-kapal itu sedang menunggu untuk bisa masuk ke Malaysia atau harus berlayar ke Indonesia. (T/P001/R05)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar