Bandung, 17 Rabi’ul Awwal 1437/27 Desember 2015 (MINA) – Mahasiswa ITB Faiz Anhar Widodo (Teknik Elektro 2013), menciptakan sebuah inovasi untuk menjaga keselamatan dalam berkendara, berupa sebuah alarm anti mengantuk yang diberi nama JOTORU.
Karya ini memenangkan juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Keselamatan Jalan 2015 yang diadakan oleh Ditjen. Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Darat. Demikian laman resmi ITB yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dijelaskan, tingginya kasus kecelakaan saat berkendara di Indonesia menjadi sorotan oleh banyak pihak. Banyak diantara kasus-kasus kecelakaan terjadi akibat keteledoran dari pengendara yang kurang mematuhi peraturan lalu lintas. Selain itu, banyak pengendara motor saat ini kurang memperhatikan kondisi mereka saat berkendara. Padahal, aspek keamanan dan keselamatan dalam berkendara merupakan hal penting, hal inilah yang mendasari Faiz menciptakan alarm anti mengantuk yang dinamai JOTURU.
Perlombaan ini merupakan sebuah ajang tahunan yang tingkat pendidikan pesertanya digilir setiap tahun. Pada 2013 perlombaan ini dikhususkan untuk guru, 2014 untuk siswa SMA/Sederajat dan pada 2015 untuk mahasiswa.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Transportasi, Keselamatan, dan Teknologi”. Lomba yang dimulai sejak Agustus lalu ini diikuti oleh berbagai perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Sedikitnya terdapat 500 karya yang masuk ke panitia yang selanjutnya diseleksi.
Dari 500 karya tersebut, terpilih 10 karya terbaik yang berhasil masuk dalam babak final presentasi, antara lain berasal dari ITB, ITS, UGM, UNDIP, Universitas Udayana Bali dan lainnya.
Dua wakil ITB berhasil masuk 10 besar peserta terbaik. Kemudian dalam babak final presentasi yang diadakan pada Minggu-Jumat di Hotel Allium Tangerang, salah seorang wakil ITB, Faiz Anwar Widodo, berhasil meraih juara.
Dalam karya tulisnya, Faiz menjelaskan alarm ini akan dipasang pada motor serta pengemudinya. Alarm ini dilengkapi sensor yang akan berbunyi, mengeluarkan getaran serta tampilan pada monitor yang akan memberitahukan keadaan pengemudi tersebut. Sensor tersebut akan dipasang di atas telinga pengemudi. Selanjutnya, apabila pengemudi mengantuk sensor yang terpasang akan mendeteksi sehingga alarm akan berbunyi dan bergetar. Sensor yang dipasang pada pengemudi ini merupakan sensor detak jantung dan sensor gyroscope-accelerometer.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Jika dilihat, alat ini seperti alat bantu dengar untuk para penderita tunarungu ataupun orang-orang yang sudah berusia lanjut. Faiz juga menuturkan dengan diterapkannya alat ini diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dapat berkurang.
“Saya bangga bisa kembali membawa nama ITB di kancah nasional,” tutur Faiz, yang dulu pernah menjadi Juara 2 dalam Lomba Robot Nasional (Baronas) yang diadakan oleh ITS.
“Saya juga sangat berterima kasih kepada teman saya, Muhammad Isnain, Rizky Septendhi, dan Wisnu Suryo yang telah banyak membantu saya dalam lomba ini,” ujarnya.
Sejak SMA, Faiz menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi dan inovasi. Faiz juga menambahkan keinginannya untuk mengembangkan alat ini lebih lanjut serta akan diikutkan pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dengan kemunculan ide-ide kreatif dan inovatif ini, diharapkan dunia transportasi di Indonesia akan semakin baik di masa yang akan datang. (T/P006/P2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://itb.ac.id/news/5016.xhtml
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain