Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AL-BAGHDADI MELARANG SIARAN ADEGAN PEMBANTAIAN

Rudi Hendrik - Sabtu, 18 Juli 2015 - 19:54 WIB

Sabtu, 18 Juli 2015 - 19:54 WIB

915 Views

Salah satu gambar video adegan pemenggalan massal oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). (Foto: dok. ARA News)

ISIS-300x169.jpg" alt="Salah satu gambar video adegan pemenggalan massal oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). (Foto: dok. ARA News)" width="300" height="169" /> Salah satu gambar video adegan pemenggalan massal oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). (Foto: dok. ARA News)

Raqqa, Suriah, 2 Syawal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Pemimpin tertinggi kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) Abu Bakr al-Baghdadi, mengeluarkan perintah larangan syuting adegan pembantaian terhadap lawan, pusat media pro-ISIS mempublikasikan Jumat (17/7).

Dalam surat resmi kepada semua kantor media ISIS, Al-Baghdadi melarang menyiarkan setiap adegan yang berisi tindakan brutal.

Sumber-sumber pro-ISIS mengatakan, larangan itu mempertimbangkan perasaan Muslimin pada umumnya yang mungkin menganggap adegan itu “menjijikkan dan menakutkan” bagi anak-anak, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebagian pengikut ISIS mendukung keputusan itu dengan mempertimbangkan kritik masyarakat yang menggambarkan adegan pemenggalan sebagai “barbar”.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Sementara pendukung lainnya menolak keputusan itu dengan mengatakan, adegan tersebut dimaksudkan untuk mengintimidasi musuh-musuh mereka yang diwakili oleh kekuatan Barat dan bukan orang biasa.

Berbicara kepada ARA News, politisi dan pengacara Suriah, Ferid Hisso mengatakan, kelompok ini tidak benar-benar peduli tentang korban atau masyarakat, pelarangan penyiaran video tersebut “tidak akan menghilangkan kengerian ISIS yang telah dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir “.

“Alih-alih melarang rilis video tersebut, Baghdadi justeru tidak melarang kejahatan di balik layar. Tapi dia sudah membenarkan barbarisme pengikutnya, dan keputusannya tidak masuk akal,” kata Hisso. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional