Untuk itu, Amirania Tours & Travel bakal memberangkatkan banyak group untuk melakukan perjalanan religius selama tujuh hari ke Uzbekistan. Rencananya ziarah ke negeri para ulama besar Islam itu akan dilakukan pada awal musim semi 2020 mendatang.
Suriati Uwes perwakilan dari Amirania Tours & Travel menjelaskan, pada tur kali ini diikuti puluhan orang dari berbagai provinsi termasuk Kalimantan, Jakarta, dan Provinsi Banten.
“Insya Allah, kami adalah pelopor untuk perjalanan religius yang menggabungkan wisata dan edukasi tentang negara-negara Islam bekas Uni Soviet, kami menyebutnya Islamic Heritage Tour,” ujar Suriati saat acara Silaturahmi bersama Peserta Tur Islami Uzbekistan dan Pengurus Amirania Tours & Travel di Jakarta, Selasa (28/1).
Salah satu peserta tur Islami ke Uzbekistan yang kini sebagai penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, H. Nana Suryana, menyatakan dirinya sangat tertarik melakukan perjalanan religius ini sekaligus ingin mengulang kembali kejayaan Islam pada abad ke-11 lalu.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Saya sangat ingin melakukan ziarah ke makam Imam Bukhari yang berada di Uzbekistan,” kata mantan Wakil Bupati Bogor itu kepada MINA.
Dia juga mengatakan, tur Islami ke Uzbekistan menjadi bagian dari wisata religi guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT secara lahir dan batin.
“Syukur atas nikmat yang ada melihat kebesaran Allah di muka bumi, makin dekat pada Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas pria berusia 78 tahun itu.
Amirania Tours & Travel menawarkan pada tur Islami yang menarik bagi para peserta tur sekaligus akan diajak beraudiensi dengan pejabat tinggi di pemerintahan Uzbekistan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dalam paket tur Islami ke Uzbekistan, peziarah bakal terbang langsung dari Jakarta ke Tashkent selama 8 jam, dan bermalam di ibukota Uzbekistan tersebut. Perjalanan akan dilanjutkan keesokan harinya dari Tashkent ke kota Bukhara yang indah dan merupakan sisa peninggalan masa kejayaan kekaisaran Persia di Asia Tengah.
Mengunjungi Sitorai Moxi Hossa, rumah musim panas Emir Bukhara yang indah dengan sisa-sisa pohon mawar yang beraneka ragam, bagaikan berada di jaman kejayaan Islam Persia di kota Bukhara. Lalu ke Makam Ismail Samonid, Museum Air di Bukhara Chasma Ayub, setelah itu rombongan akan kembali ke hotel dan bermalam di Bukhara yang sudah berusia 2.000 tahun lebih itu.
Keesokan harinya mengunjungi Poi-Kalyan Ensemble yang berfungsi sebagai Madrasah Miri-Arab, Taqi sebagai pusat perdagangan dan mengunjungi tempat pembuatan karpet Uzbek yang terkenal sangat Indah.
Pada hari keempat rombongan akan dibawa mengunjungi kota tua lainnya, Samarkand, dihari kelima itu, rombongan bakal mengunjungi makam Amir Timur, pendiri Uzbekistan atau biasa disebut Gur-Emir, kemudian ke Registan Ensemble, dan Shah-i-Zinda necropolis yang merupakan komplek makam sepupu Rasulullah yang didominasi dengan hiasan mozaik biru yang indah, ciri khas peradaban masa itu.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Karena kaya akan sejarah dan budaya, kawasan Registan bersama Kota Tua Samarkand ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Rombongan akan diajak mengunjungi tempat pembuatan sutra yang terkenal yang masih menggunakan kertas tradisional. Di sana, rombongan akan diajak mengikuti pembuatan kertas sutera.
Ziarah ke makam Nabi Daniel yang berada di komplek pemakaman yang indah di atas perbukitan di kota Samarkand, dihari selanjutnya rombongan akan kembali ke ibukota Tashkent dan akan dibawa ke pegunungan Chimgan.
Presiden Pertama Repubik Indonesia, Soekarno, disebut-sebut memiliki andil yang sangat besar dan melegendaris bagi masyarakat Uzbekistan saat Soekarno diundang ke Moskow oleh Nikita Kruschev dan Soekarno meminta syarat bahwa ia akan datang memenuhi undangan apabila Kruschev dapat menemukan makam perawis Hadits, Imam besar Al-Bukhari yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Sebagai penghimpun hadis dari Rasulullah SAW, Imam Bukhari telah menuliskan sebanyak 9.082 hadis dalam karya monumentalnya yang berjudul Al-Jami’ Al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Amirania Tours & Travel yang juga bagian dari Amirania Foundation dan merupakan wadah bagi mereka yang memiliki ketertarikan untuk belajar bersama tentang sejarah masa Jalur Sutra yang penuh keberagaman etnik, suku bangsa, seni & budaya yang menyatu pada bangsa-bangsa yang berasal dari Asia, Eropa, dan Afrika, termasuk Indonesia.
Amirania Foundation juga telah menyelenggarakan berbagai program literasi bersama para duta besar negara sahabat di beberapa sekolah dan kampus yang bertujuan untuk memperkenalkan pendidikan serta budaya yang dikemas dalam sajian program literasi yang khas.
Amirania Foundation selanjutnya akan lebih mengembangkan kiprahnya dalam ikatan lintas budaya di Eurasia yang terkait dengan masa kegemilangan Jalur Sutra mulai abad ke-11 yang berpusat di Asia Tengah namun ada relasi kuat dengan Indonesia.(L/R1/P2)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketum Muhammadiyah: Jadikan Indonesia Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah