Beirut, 10 Jumadil Akhir 1438/9 Maret 2017 (MINA) – Amnesty Internasional mengungkapkan bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur dengan oposisi Houthi dan sekutunya di Yaman menggunakan bom curah yang dilarang penggunaannya dalam serangan udara di wilayah sipil.
Koalisi pimpinan Saudi menembakkan amunisi tandan produksi Brasil pada tiga daerah permukiman dan lahan pertanian di provinsi Saada, utara Yaman, wilayah kubu Houthi.
Laporan Amnesty pada hari Kamis (9/3) itu mengatakan, koalisi juga menggunakan bom curah pada bulan Oktober 2015 dan Mei 2016.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Lynn Maalouf, direktur riset Amnesty yang berkantor di Beirut, Lebanon, mengatakan bahwa Arab Saudi membenarkan penggunaan amunisi tandan tersebut dengan mengklaim bahwa tindakannya tersebut sesuai dengan hukum internasional.
“Amunisi Cluster secara inheren menimbulkan kerugian yang tak terbayangkan pada kehidupan sipil,” kata Maalouf, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Secara terpisah, Human Rights Watch pada bulan Desember 2016 menuduh koalisi menembakkan roket buatan Brasil yang berisi amunisi terlarang dekat dua sekolah di Saada, menewaskan dua warga sipil dan melukai enam lainnya, termasuk seorang anak.
Bom tandan yang berisi puluhan bom-bom kecil itu dapat menyebar di daerah yang luas. Senjata itu seringkali membunuh dan melukai warga sipil dalam waktu yang lama setelah mereka turun.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut PBB, konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan melukai 40.000 orang sejak koalisi negara-negara Arab campur tangan mendukung pemerintah Yaman sejak Maret 2015. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata