New York, MINA – Kelompok HAM Amensty International pada Selasa (5/6) menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya membunuh ratusan warga sipil saat “Perang Pemusnahan” di Raqqa, Suriah, melawan kelompok Islamic State (ISIS).
Amnesty yang berbasis di London itu mengatakan, AS dan sekutu Kurdi-nya menunjukkan sedikit perhatian terhadap kehidupan warga sipil.
Peneliti Amnesty telah mewawancarai lebih dari 100 penduduk dan mengunjungi 42 target koalisi di kota Raqqa dalam periode dua pekan di bulan Februari.
Mereka mempublikasikan temuannya dalam laporan berjudul “War of Annihilation“.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Ketika begitu banyak warga sipil tewas dalam serangan demi serangan, ada sesuatu yang jelas salah,” kata Donatella Rovera, salah satu peneliti yang mengunjungi kota Raqqa, demikian The New Arab melaporkan.
Kolonel Angkatan Darat AS Sean Ryan, juru bicara koalisi, menyebut pernyataan itu “sangat tidak akurat”.
Dia mengatakan, koalisi dan pasukan sekutu di Suriah mengorganisir jalan yang aman bagi warga untuk menyelamatkan diri, tetapi militan ISIS menjebak mereka di dalam untuk digunakan sebagai perisai manusia.
“Ketika Anda memiliki musuh yang menggunakan nonkombatan sebagai kerusakan tambahan, itu sangat sulit untuk sepenuhnya menghindari korban ketika Anda melawan musuh seperti itu,” kata Ryan. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan