Kairo, 28 Rajab 1436/17 Mei 2015 (MINA) – Anak Presiden terguling Mesir Mohammed Morsi mencela putusan pengadilan di Kairo yang memaksakan hukuman mati pada ayahnya atas tuduhan menjebol penjara.
“Putusan ini tidak valid dan kami tidak menyaksikan hal itu,” kata Osama Morsi kepada Anadolu Agency via telepon, Sabtu (17/5), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Presiden tetap teguh dan akan terus membela kehendak rakyat sampai revolusi berlaku,” katanya.
Amnesti International juga mengkritik hukuman mati pengadilan Kairo dengan menyebutnya “pengadilan yang sangat tidak adil”.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (16/5), badan tertinggi hak asasi manusia mengatakan, “Rekomendasi hukuman mati Pengadilan Mesir terhadap Presiden terguling Morsi dan lebih 100 terdakwa lainnya setelah pengadilan yang tidak adil, menunjukkan keadaan menyedihkan dari sistem peradilan pidana di negara itu.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Wakil Direktur Amnesti program Timur Tengah dan Afrika Utara, Boumedouha, mendefinisikan putusan pengadilan sebagai “pengabaian lengkap terhadap hak asasi manusia”.
Pengadilan Mesir pada Sabtu (16/5) memvonis mati 122 dari 166 terdakwa, termasuk Morsi. Mufti Agung Mesir akan mempertimbangkan hukuman mati yang telah dijatuhkan atas dasar tuduhan pembobolan penjara dan mata-mata.
Pendapat mufti itu tidak mengikat pengadilan, tetapi hukum Mesir telah menetapkan aturan bahwa hakim harus meminta sudut pandang agama pada setiap hukuman mati.
Keluarga Morsi sendiri tidak menghadiri sidang pengadilan Sabtu karena menolak legitimasi pengadilan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pemerintah Mesir menuduh Morsi dan 130 orang lainnya terlibat dalam penjebolan penjara oleh massa selama revolusi Januari 2011 Mesir yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.
Mereka juga menuduh Morsi dan 35 terdakwa lainnya “bersekongkol” dengan kelompok Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon melaksanakan “aksi teroris” di dalam wilayah Mesir. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan