Gaza, 6 Rabi’ul Akhir 1437 / 16 Januari 2016 (MINA) – Puluhan anak yatim Palestina, Kamis, menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar Mesir di Jalur Gaza, menuntut Kairo membuka Perlintasan Rafah yang menghubungkan wilayah kantong terkepung itu dengan dunia luar dan memungkinkan bantuan memasuki Gaza.
Dalam pernyataannya, koordinator penyelenggara unjukrasa, Ismail Abd, mengatakan, Blokade yang dilakukan pada Gaza telah berdampak pada seluruh lapisan masyarakat.
“Anak-anak yatim adalah yang paling terkena dampak penutupan dan merupakan kelompok yang paling menderita di masyarakat Gaza. Mereka memprotes hari ini di depan kedutaan Mesir untuk menuntut pembukaan Perlintasan Rafah dan pencabutan blokade”, tambahnya.
Penutupan Perlintasan Rafah yang dikendalikan Mesir sejak tergulingnya presiden terpilih secara demokratis Mohamed Mursi, memperberat penderitaan rakyat Palestina di Gaza yang terkepung.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dalam aksi tersebut, seorang janda menyerukan bantuan atas kondisi hidup yang tak tertahankan di Jalur Gaza selama ditutupnya perlintasan Rafah.
“Perlintasan Rafah harus dibuka guna memudahkan warga Gaza menyeberang untuk keperluan pengobatan dan pendidikan di Mesir dan di seluruh dunia,” katanya.
“Buka perlintasan, jangan biarkan rakyat Gaza mati,” ungkapan di salah satu tulisan yang dibawa oleh salah satu dari anak-anak.
“Penutupan mengancam pasien dan keluarga kita,” dalam tulisan lain. (T/nrz/R07)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)