Islamophobia.jpg">Islamophobia.jpg" alt="29-3-15_Anelka-Decries-Frances-Islamophobia" width="1" height="1" />
Paris, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Pesepakbola Muslim terkenal asal Perancis, Nicolas Anelka, menyesalkan Islamopobia dan diskriminasi yang terus meningkat, khususnya terhadap orang-orang asal Afrika Utara di Perancis.
“Orang-orang Perancis telah mempersulit orang Afrika Utara yang ingin bekerja untuk mereka, masyarakat Perancis membuat mereka tersudutkan. Ada banyak hambatan di sana,” kata Anelka, demikian On Islam yang diutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, Selasa.
“Misalnya jika anda mengirim CV (data diri) dengan kode pos yang salah, dan nama anda terdengar sebagai seorang Muslim, maka anda tidak akan dipertimbangkan untuk pekerjaan itu,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Di Perancis, yang Anda butuhkan adalah menyembunyikan identitas nama dan foto anda dengan harapan anda akan mendapatkan pekerjaan,” katanya dengan sinis.
Situasi Muslim di Perancis tengah memburuk akhir-akhir ini, terutama setelah serangan terhadap Kantor Majalah Satir Charlie Hebdo di Paris, di mana sekitar 17 orang tewas.
Menurut France’s National Observatory Against Islamophobia, telah terjadi 214 kasus tindakan Islamophobia, lebih dari itu telah didokumentasikan, tercatat pada bulan pertama setelah serangan pada Januari lalu itu.
Berbicara tentang Islam, Anelka mengatakan,”Saya sudah sejak usia 16 tahun masuk Islam. Di sana terdapat banyak aspek persaudaraan, ” kata Anelka yang bertahun-tahun menjadi anggota tim nasional sepakbola Perancis dan sudah bermain di berbagai club terkemuka di berbagai negara.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Saya sudah hidup dengan prinsip Islam yang benar, memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Saya juga berpuasa selama bulan Ramadhan, mulanya karena saya mengagumi orang-orang yang berpuasa di sekitar saya,” katanya.
“Apa yang membuat saya berpindah ke agama Islam adalah karena saya punya keyakinan, Islam untuk saya,” tambahnya.
“Saya merasa hubungan dengan Allah, membuat hidup saya tercerahkan. Saya punya keyakinan bahwa di dalam hati saya, Islam adalah agama saya,” ujarnya.
Setelah berkarir selama 18 tahun di dunia sepak bola sebagai pemain, Anelka telah pindah ke Afrika Utara di mana ia kini berkerja sebagai konsultan untuk klub sepak bola Aljazair, NA Hussein Dey (NAHD).
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Perancis adalah rumah bagi komunitas Muslim yang jumlahnya hampir enam juta orang di negara ini, salah satu negara yang terbesar penduduk beragama Islam-nya di Eropa. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza