Aljir, MINA – Anggota parlemen Aljazair Amira Selim mengusulkan RUU yang melarang promosi normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel baik di media massa ataupun media alternatif.
Dalam wawancara eksklusif dengan Safa, anggota parlemen itu mengatakan bahwa RUU ini mencerminkan visi lembaga-lembaga Aljazair mengenai perjuangan Palestina karena mereka menolak semua bentuk normalisasi, demikian dikutip dari MEMO.
Dia juga menekankan, RUU ini merupakan keputusan akhir dari anggota parlemen Aljazair tanpa intervensi dari otoritas eksekutif.
RUU itu, katanya, mencerminkan perjuangan para anggota parlemen Aljazair dalam membela hak-hak Palestina dan demi menyebarkan kesadaran bahwa normalisasi adalah masalah berbahaya yang bertentangan dengan sikap tegas Aljazair terhadap masalah Arab, terutama Palestina.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“RUU ini bertujuan untuk mengakhiri perdebatan terkait fenomena di dalam masyarakat Aljazair karena perdebatan semacam itu dapat menimbulkan perbedaan ideologis yang mendalam yang akan merusak stabilitas publik,” ujar Selim.
Rakyat Aljazair, jelasnya, menyatakan penolakan mereka terhadap masalah ini, mencatat bahwa ini sangat jelas di media sosial.
Undang-undang ini, katanya, akan mencegah media massa atau siapa pun yang bekerja di lapangan untuk mempromosikan normalisasi hubungan dengan Israel yang memungkinkan mereka untuk melakukan tindakan hukum.
Dia juga mengatakan, undang-undang akan mencegah pawai atau kegiatan sindikasi, serta kegiatan apa pun di media sosial atau media alternatif yang mempromosikan atau mendukung normalisasi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan: “Aljazair tidak akan pernah mengakui negara Israel,” menekankan bahwa “perjuangan suci” Palestina “adalah ibu dari semua masalah di Timur Tengah.”
Sejak pertengahan Agustus, AS telah mengumumkan kesepakatan normalisasi antara Israel dan empat negara Arab, yaitu UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko. (T/R7/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata