Brussels, 9 Ramadhan 1435/7 Juli 2014 (MINA) – Anggota Parlemen Eropa Konservatif Inggris, Sajjad Karim, menyuarakan keprihatinan atas keputusan pemerintah Cina yang melarang pegawai pemerintah dan mahasiswa melaksanakan puasa selama Ramadhan.
Menurut sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan oleh partainya, dalam surat yang dikirim kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton di Brussels, Belgia, Karim menyeru Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Cina jika pemerintah tidak menghapus larangan tersebut.
“Saya mendorong Anda untuk mengambil masalah ini terhadap pemerintah Cina dan meminta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membantu orang-orang yang bermasalah dan mencegah eskalasi kekerasan di Xinjiang,” kata Karim kepada Ashton dalam suratnya, Anadolu Agency melaporkan seperti yang dikutip MINA.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Karim, mantan calon Presiden Parlemen Eropa, juga mengirim surat kepada Duta Besar Cina untuk Uni Eropa, Yang Yanyi, supaya mendesak Beijing untuk mencabut larangan tersebut.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Beijing telah melarang puasa dengan dalih “untuk kesehatan pegawai pemerintah”. Peringatan pemberitahuan juga telah dipublikasikan yang menyatakan bahwa pejabat pemerintah tidak boleh berpuasa.
Instansi pemerintah tertentu dilaporkan telah mendistribusikan kupon makanan gratis selama bulan Ramadhan sebagai bentuk larangan berpuasa bagi Muslim di negeri Tirai Bambu itu. (T/P09/P012/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina